JAKARTA - Lebih dari 4.000 penerbangan dibatalkan di seluruh dunia pada hHari Minggu, lebih dari setengahnya adalah penerbangan AS, menambah jumlah gangguan perjalanan minggu liburan karena cuaca buruk dan lonjakan kasus virus corona yang disebabkan oleh varian Omicron, virus corona.
Penerbangan yang dibatalkan pada pukul 8 malam GMT pada Hari Minggu termasuk lebih dari 2.400 ketibaan dan keberangkatan dari atau di dalam Amerika Serikat (AS), menurut situs web pelacakan FlightAware.com. Secara global, lebih dari 11.200 penerbangan ditunda.
Di antara maskapai dengan pembatalan penerbangan terbanyak adalah SkyWest dan SouthWest, dengan masing-masing 510 dan 419 pembatalan, FlightAware menunjukkan, mengutip Reuters 3 Januari.
Liburan Natal dan Tahun Baru biasanya merupakan waktu puncak untuk perjalanan udara, tetapi penyebaran cepat varian Omicron yang sangat menular telah menyebabkan peningkatan tajam dalam infeksi COVID-19, memaksa maskapai penerbangan untuk membatalkan penerbangan karena pilot dan awak kabin dikarantina.
Selain itu, awak kabin maskapai penerbangan AS, pilot, dan staf pendukung enggan bekerja lembur selama liburan, meskipun ada tawaran insentif keuangan yang besar. Banyak yang takut tertular COVID-19 dan tidak menyambut prospek berurusan dengan penumpang yang sulit diatur, kata beberapa serikat pekerja maskapai penerbangan.
Tak hanya maskapai, agen transportasi di seluruh Amerika Serikat juga menangguhkan atau mengurangi layanan karena kekurangan staf terkait virus corona.
Varian Omicron telah membawa rekor jumlah kasus dan mengurangi perayaan Tahun Baru di sebagian besar dunia.
Meningkatnya kasus COVID di AS telah menyebabkan beberapa perusahaan mengubah rencana, terkait penambahan jumlah karyawan yang bekerja dari kantor mulai Hari Senin ini.
Untuk diketahui, otoritas AS mendaftarkan setidaknya 346.869 virus corona baru pada Hari Sabtu, menurut penghitungan Reuters. Jumlah kematian AS dari COVID-19 naik setidaknya 377 menjadi 828.562.
Pada bulan-bulan sebelum liburan, maskapai merayu karyawan untuk memastikan staf yang solid, setelah merumahkan atau memberhentikan ribuan dari mereka selama 18 bulan terakhir karena pandemi membuat industri tertatih-tatih.