DENPASAR - Momen libur Natal dan Tahun Baru setidaknya membuat para pedagang di obyek wisata Pantai Sahur, Denpasar, Bali, bisa tersenyum. Para wisatawan mulai ramai berkunjung dan membeli barang di lapaknya.
Ketut Slamet (54), pedagang pakaian di Pantai Sanur mengatakan, sebelum libur Natal-Tahun Baru, wisatawan lokal sudah banyak berkunjung dengan omzet per hari mencapai Rp500 ribu.
"Kalau sekarang mulai meningkat, mulai ramai tapi bulenya tidak ada kalau ada paling sedikit hanya satu dua. Sekarang yang wisatawan lokal-lokal makannya untungnya tidak begitu banyak," kata Slamet, saat ditemui lapak dagangnya, Senin, 27 Desember.
Rata-rata per hari ada sekitar lima wisatawan lokal yang mampir ke lapaknya untuk membeli topi, sandal atau handuknya. Meski begitu, keuntungan dagangannya sangat jauh bila dibandingkan sebelum pandemi COVID-19.
"Iya, untungnya sedikit kalau dikasih mahal (wisatawan lokal) iya tidak mau dia belanja. Per hari sekitar Rp500 ribu," imbuhnya.
Slamet mengatakan sebelum libur Natal-Tahun Baru, wisatawan jarang berkunjung. Per hari kadang dirinya hanya mendapatkan satu atau dua orang yang belanja.
"Tidak kayak dulu sebelum pandemi. Kalau dulu, ada bule-bule dobel untungnya. Kalau sekarang iya sabar saja yang penting kita jalan. Kalau sebelum corona sudah penuh di sini. Artinya jauh sekali pengasilannya," ungkapnya.
Slamet mengatakan, sebelum pandemi, dia mendapat keuntungan Rp1,5 juta hingga Rp2 juta. Tapi setelah pandemi, turun drastis.
"Kalau sekarang ada saja, iya untuk beli beras saja. Kalau nabung tidak bisa sekarang. Sekarang jualan untuk masak di dapur," kata pria warga Sanur ini.
BACA JUGA:
Slamet sudah 45 tahun berjualan di Pantai Sanur. Dia dan pedagang lainnya berharap keadaan segera pulih dan virus corona segera usai.
"Kalau bisa, misalnya ada tamu asing datang ke sini dan cepat dibuka secara luas, kalau sudah tamu asing datang pasti uang ada," ujarnya tersenyum.
Hal senada juga disampaikan Kadek Rahma Subawa Putra (23), pedagang makanan di Pantai Sanur. Menurutnya wisatawan lokal sudah mulai ramai sejak awal Desember 2021.
"Kalau dibandingkan hari biasa mungkin 50 persen. Wisatawan banyak datang mulai dari jam 8 pagi dan nanti sore jam 4 ramai lagi.
Sejak awal Desember mulai meningkat dan kalau weekend pasti sudah mulai ramai," ujarnya.
Saat ini omzet penjualannya per hari antara Rp300 ribu-Rp500 ribu. Dibandingkan dengan hari biasa sebelum musim liburan, keuntungan yang didapat Subawa sekitar Rp200 ribu.
“Harapannya wisatawan asing segera bisa ke Bali lagi dan aturan masuknya kalau bisa jangan diperketat," ujar Subawa.