Arus Kendaraan Keluar Jakarta Naik hingga Kamis Dini Hari
Skema pengaturan lalu lintas libur panjang akhir pekan Ini (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Arus lalu lintas keluar Jakarta mengalami peningkatan volume sejak Rabu, 19 Agustus sore hingga Kamis dini hari. Polisi telah menyiapkan rekayasa contra flow sejak KM 47 sampai KM 61 guna mengurai volume kendaraan di Tol Jakarta - Cikampek.

Kabag Ops Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Kombes Rudi Antariksawan mengatakan, bertepatan dengan libur panjang Tahun Baru Hijriah, mulai jam 15.00 WIB Rabu sudah nampak peningkatan arus lalu lintas yang dari Jakarta menuju ke Bandung dan Jawa Tengah.

"Malam hari ini nampak semua ramai sehingga kami siapkan rekayasa lalu lintas mulai dari KM 47 sampai KM 61 kami laksanakan contraflow menuju ke arah Bandung dan Jawa Tengah," ucap Rudi dilansir dari Antara.

Rudi mengatakan upaya rekayasa lalu lintas dilakukan untuk memberi rasa aman sekaligus mempercepat arus lalu lintas. Rekayasa contraflow akan diperpanjang bila kepadatan terus meningkat.

"Sehingga bisa mempercepat arus lalu lintas, baik itu pertemuan tol yang elevated maupun tol yang ada di bawah. Kalau itu masih dirasa belum bisa memecah arus, kami lakukan contraflow dari KM 29," paparnya.

Lebih lanjut, Rudi menjelaskan pergerakan kendaraan keluar Jakarta yang terpantau tidak begitu padat. Hal ini karena kebijakan Ditjen Perhubungan Darat yang mengatur pembatasan kendaraan barang bersumbu tiga ke atas melintas di jalur tol.

"Sehingga arus lalu lintas bisa ketarik dan juga mulai jam 12.00 siang tadi sesuai dengan imbauan dari Dirjen Perhubungan Darat bahwa pengalihan kendaraan barang sumbu tiga ke atas untuk tidak melalui jalan tol, jadi kami alihkan melalui jalur arteri, Pantura dan nanti masuk kembali di Palimanan sampai Kamis pukul 12 siang. Untuk mengurangi arus yang datang dari Jakarta menuju Jawa Tengah maupun ke Bandung. Sepanjang ini kami lihat ramai namun masih lancar," tuturnya.

Selain itu, polisi juga mengantisipasi bila ada penumpukan kendaraan di rest area sepanjang jalur Tol Trans Jawa ini.

Penempatan personel di tiap rest area untuk membantu mengatur pergerakan kendaraan sehingga masyarakat nyaman tanpa harus berdesakan.

"Rest area juga sumber hambatan apabila penuh pada saat-saat tertentu misalnya sore, pada waktu ibadah salat ini kami atur buka tutup rest area sehingga masyarakat tidak masuk ke rest area. Kami juga melakukan patroli karena masih banyak masyarakat yang berhenti di bahu jalan sehingga itu akan menghambat arus lalu lintas," katanya.