Buat Tim Evakuasi dan Pengungsi, Waspada Hujan Lebat di Wilayah Semeru
Photo by Anna Atkins on Unsplash

Bagikan:

JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan sedang hingga lebat akan turun di kawasan puncang dan lereng Gunung Semeru, Jawa Timur selama tiga hari ke depan hingga Minggu, 12 Desember.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab mengatakan kondisi ini harus menjadi perhatian dan meningkatkan kewaspadaan bagi seluruh masyarakat di sekitar Gunung Semeru. Terutama, pihak-pihak yang kini tengah bertugas melakukan penanganan bencana erupsi yang baru saja terjadi.

"Wilayah Gunung Semeru, sampai dengan tiga hari ke depan kami melihat masih ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terutama di siang hari," kata Fachri dalam keterangan tertulis yang dikutip Sabtu, 11 Desember.

Fachri kemudian memaparkan prakiraan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini akan terjadi di Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan Wajak, Kecamatan Tirtoyudo dan Kecamatan Ampel Gading di Kabupaten Malang. Kemudian Kecamatan Senduro, Kecamatan Pasrujambe, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Tempursari, dan Kecamatan Pronojiwo di Kabupaten Lumajang.

"Untuk kawasan puncak Semeru itu antara jam 12.00 WIB hingga 15.00 WIB, untuk di kawasan lereng juga sama, siang menjelang sore itu masih ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Ini yang perlu menjadi kewaspadaan kita," ungkapnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Pusat Riset Aplikasi Penginderaan Jauh LAPAN-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Rokhis Khomarudin mengatakan setelah erupsi terjadi, Gunung Semeru mengalami perubahan bentuk di wilayah kawah hingga lereng bagian tenggara.

Menurut citra satelit USGS, bukaan baru aliran lava itu tercatat sepanjang 710 meter dengan lebar 110 meter. Hal ini, sambung dia, diakibatkan dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu, 4 Desember lalu dan menyebabkan kerusakan lahan hingga 2.417,2 hektar.

Adapun rincian luas kerusakan lahan meliputi hutan 909,8 hektar, lahan terbuka 764,5 hektar, hutan sekunder 243,1 hektar, lahan pertanian 161,5 hektar, ladang atau tegalan 161,2 hektar, perkebunan 77,9 hektar, permukiman 67,8 hektar, semak atau belukar 20,9 hektar dan tubuh air 10,4 hektar.

"Terjadi perubahan di puncak Gunung Semeru, new lava flow," ungkap Rokhis.

Dengan kondisi ini dan adanya prakiraan hujan sedang hingga lebat, BNPB kemudian meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan. Sehingga, apapun potensi dampak bencana susulan bisa diatasi.

"Seluruh tim yang bertugas di lapangan untuk proses pencarian, evakuasi, pembersihan dan kegiatan lain dalam upaya tanggap darurat agar selalu waspada dan terus memantau informasi dari pos pengamatan Gunung Semeru atau Badan Geologi," ungkap Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.