LUMAJANG - Sebagian besar desa di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, masih tertimbun abu vulkanik Gunung Semeru. Akibatnya, ratusan rumah di dua wilayah tersebut, belum bisa diidentifikasi karena tertimbun material Semeru.
"Hingga saat ini masih banyak rumah warga, bahkan ada ratusan rumah yang hanya tinggal atapnya saja yang kelihatan. Sehingga kategorinya amat sangat parah, dan belum bisa diidentifikasi untuk didata," kata Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Joko Sambang, dikonfirmasi, Rabu, 8 Desember.
Joko menyebut ada dua desa jadi wilayah terparah terdampak erupsi Gunung Semeru. Yaitu Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Sedangkan dusun terparah adalah Dusun Curah Kobokan dan Kampung Renteng,
"Sehingga kami teman-teman yang asesmen fasum (fasilitas umum) hanya bisa mendata dari data yang ada di desa," katanya.
BACA JUGA:
Joko mengaku dirinya kesulitan untuk memetakan secara pasti berapa rumah yang mengalami kerusakan, mengingat dirinya tidak mengetahui kondisi rumah pada awalnya.
"Makanya kami sampai saat ini masih belum bisa mengidentifikasi, karena kami tidak tahu kondisi rumah awalnya seperti apa, jadi belum bisa kami petakan," ujarnya.