Kasus COVID-19 di Jakarta Masih Mengkhawatirkan
Anggota Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah (Foto: Diah Ayu Wardani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah menyebut saat ini ada sembilan kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif tinggi dan menjadi kekhawatiran. 

Menurut dia, sembilan daerah itu, memiliki kasus aktif di atas 1.000 pasien yang terkonfirmasi positif. Kasus aktif adalah kondisi pasien yang masih terinfeksi COVID-19, baik sedang dirawat di rumah sakit atau melakukan isolasi mandiri di rumah.

“Yang paling kami khawatirkan itu ada 1,75 persen atau 9 kabupaten/kota dengan jumlah kasus aktif lebih dari 1000 orang,” kata Dewi dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta timur, Rabu, 12 Agustus.

Adapun sembilan darah yang miliki kasus aktif tinggi berada di Jakarta Pusat dengan 2.213 kasus aktif, Jakarta Utara 1.775 kasus, Jakarta Selatan 1.309 kasus, Jakarta Timur 1.305 kasus, Jakarta Barat 1.268 kasus, Semarang 1.681 kasus, Makassar 1.511 kasus, Medan 1.377 kasus, dan Surabaya 1.283 kasus.

"Jakarta pusat masih juaranya (kasus aktif terbanyak, red). Semua kota di Jakarta masuk semua kecuali Kabupaten Kepulauan Seribu. Juga ada Kota Makassar, Semarang, Surabaya," ucap dia.

Dewi menyebut, kota-kota yang memiliki kasus aktif tinggi ini harus menjadi perhatian ekstra. Sebab, kesembilan kota itu adalah kota besar, di mana aktivitas warganya cukup tinggi. 

"Harus tetap menjaga protokol kesehatan agar tidak terjadi penularan. Jangan sampai bertambah kasus aktifnya," ujarnya.

Selain kota dengan kasus aktif tinggi, Dewi juga menyebut ada 11,28 persen atau 148 kabupaten/kota dengan kasus aktif di angka 100-1.000, lalu ada 6,81 persen atau 35 kabupaten/kota dengan kasus aktif di angka 51-100.

Di bawahnya, ada 29,18 persen atau 150 kabupaten kota dengan kasus aktif sebanyak 11-50 kasus. "Kategori ini yang mendominasi rentang kasus aktif di Indonesia," kata Dewi.

Selanjutnya, ada 28,79 persen atau 148 kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif sebanyak 1-10 kasus. Lalu, ada 15,37 persen atau 79 kabupaten/kota yang tidak memiliki kasus aktif karena semua pasien sudah sembuh, dan 6,81 persen atau 35 kabupaten/kota yang tidak terdampak kasus COVID-19 sampai saat ini.