JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyusun skenario pembatasan mudik untuk libur Natal dan tahun baru 2022 dengan mempertimbangkan kenaikan kasus COVID-19 yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat.
Termasuk antisipasi munculnya varian baru COVID-19, Omicron yang telah menyebar di sejumlah negara.
Ketua Komisi V DPR, Lasarus meminta Kemenhub untuk mematangkan konsep pembatasan mobilitas masyarakat bersama mitra kerja lainnya. Mengingat, Indonesia pernah mengalami pengalaman buruk terkait penyebaran COVID-19 pada Natal 2020, Tahun Baru 2021, dan Hari Raya Idulfitri 2021.
"Bagaimana kita tidak mengalami kejadian yang sama ketika kita tidak terlalu sukses mengendalikan Nataru tahun lalu, dan sangat tidak sukses mengendalikan mudik dan lebaran yang lalu," ujar Lasarus dalam rapat kerja bersama Kemenhub di Gedung DPR, Rabu, 1 Desember.
Politikus PDIP itu mengingatkan, kurang matangnya konsep dan kelalaian pemerintah itu mengakibatkan peningkatan penyebaran COVID-19 sehingga puncak kasus tertinggi terjadi usai libur Lebaran atau Idulfitri.
BACA JUGA:
"Karenanya pelajaran penting itu kita jadikan pengalaman berharga supaya tahun ini kita mulai dari pelaksanaan pengawalan Nataru dan nanti sebagai persiapan menghadapi mudik 2022," tegas Lasarus.
Menurutnya, penyusunan matang dari mitra kerja Komisi V DPR tak kalah penting dalam membantu negara menghindari lonjakan COVID-19. Meski, Lasarus mengakui otoritas penuh penanganan virus Corona ada ditangan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19.
Terlebih, saat ini muncul varian baru COVID-19 yang berkali-kali lipat menular dengan cepat yakni varian Omicorn yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
"Saya rasa ini juga harus sebagai lampu kuning untuk kita melakukan persiapan lebih baik tahun sebelumnya dalam menghadapi pengendalian Nataru tahun ini," tegas Lasarus.