Bagikan:

BADUNG - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Gubernur Bali Wayan Koster meninjau hutan mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali. Lokasi ini akan menjadi venue Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali tahun 2022.

Luhut mengatakan, mangrove di Tahura Ngurah Rai sudah hampir 27 tahun ditanam dan membawa kontribusi baik untuk penyerapan karbon.

“Ini bagian kecil daripada program pemerintah yang 600 ribu hektare mangrove restorasi itu. Nanti waktu G20 Presiden (Jokowi) akan menunjukkan selama tahun ini dan tahun depan. Mungkin kami hampir 200 ribu hektare melakukan restorasi dan masih sebagain besar didanai oleh APBN," kata Luhut, Kamis, 25 Noveember. 

"Jadi Presiden mau ngirim pesan, kita jangan omong-omong saja di dalam pertemuan-pertemuan tinggi dunia ini. Karena program ini, didanai dengan 1,2 miliar dolar (AS), kira-kira. Kelihatannya World Bank akan memberikan bantuan 400 juta dolar," imbuhnya.

Menurut Luhut saat ini banyak pengusaha kelapa sawit dan smelter yang menanam mangrove.

"Kenapa? karena nanti mereka bisa klaim karbonnya. Sekarang kami menyempurnakan, kemarin (bertemu) dengan Menteri keuangan, perdagangan, OJK, KLHK SDM dan PLN mengenai carbon pricing dan carbon trading. Karena, Indonesia salah satu super power dalam carbon trading," ujar dia.

Selain itu, Luhut menjelaskan venue yang akan dipamerkan dalam KTT G20 Bali hanya Tahura Ngurah Rai. Gubernur Bali diseut Luhut akan membuat solar panel untuk listrik. 

“Ini kerjaannya Bapak Gubernur, saya kira tadi (soal) sampah kita mau sampai G20 energi bersih dan Bapak Gubernur menyampaikan akan pakai solar panel untuk semua listrik di perjalanan. Sehingga, dengan begitu akan mengurangi emisi kita," ujarnya.

Penataan Tahura Ngurah Rai ditargetkan rampung Agustus 2022. Semua persiapan disebut Luhut berjalan sesuai rencana.