JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Nurdin Halid, membuka peluang partainya terbuka kalau Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDIP, Ganjar Pranowo ingin bergabung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Kalau Ganjar tidak ada tempat di partainya (PDIP), Golkar terbuka. Apakah jadi nomor 1 atau nomor 2, itu soal nanti," ujar Nurdin di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 11 November.
Nurdin membuka peluang jika Ganjar mau menemani Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Sebab, kata dia, Airlangga Hartarto tidak mungkin maju sendiri lantaran harus ada wakil dalam kontestasi Pilpres 2024.
Nurdin menyebutkan, apabila aspirasi Relawan Ganjarist tidak ada tempat "dirumahnya" maka ada "rumah" baru yang bisa dimasuki. Analogi ini seiring PDIP yang belum memberikan persetujuan akan majunya Ganjar pada pilpres mendatang
Di sisi lain, Nurdin menilai, Pilpres 2024 kemungkinan akan diikuti oleh tiga pasangan calon presiden-calon wakil presiden. Pasalnya, ada presidential treshold sebesar 20 persen yang diatur dalam UU nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.
BACA JUGA:
"Kalau mau 'exercise', saya menilai maksimal ada tiga pasangan calon karena presidential treshold sebesar 20 persen. Golkar tinggal butuh satu partai, sedangkan PDI Perjuangan tidak perlu," katanya.
Dia menambahkan, berdasarkan pemetaan politik, ada dua partai yang butuh koalisi dua partai untuk mengusung capres-cawapres yaitu Partai Gerindra dan Partai NasDem. Sementara Golkar, kata Nurdin, hanya membutuhkan satu partai untuk berkoalisi sementara PKB membutuhkan 3-4 partai.
"Dari pemetaan itu bisa dilihat siapa yang akan mulus atau tidak menjadi capres," tandasnya.