Inter Milan Kalahkan Parma, Marcus Thuram Malah Ingat Ayahnya

Striker Inter Milan Marcus Thuram merayakan gol yang dicetaknya di laga melawan Parma. Inter menang 3-1 di laga Serie A Italia itu. (inter.it)

JAKARTA - Inter Milan mempertahankan posisinya di peringkat tiga setelah mengalahkan Parma 3-1 di pertandingan Serie A Italia di Stadion Giuseppe Meazza, Sabtu, 7 Desember 2024 dini hari WIB. Penyerang Marcus Thuram yang turut mencetak gol di laga itu malah teringat ayahnya, Lilian Thuram.

Inter menjaga persaingan memperebutkan Scudetto setelah meraih kemenangan krusial. Keberhasilan meraih tiga poin memang tak mengubah posisi Inter di klasemen. Mereka tetap menempati peringkat tiga dengan poin 32 atau terpaut satu poin dengan Napoli yang menempati peringkat dua.

Hanya Napoli masih akan melakoni laga melawan Lazio, Senin, 9 Desember 2024 dini hari WIB. Sementara, Inter masih menyimpan satu pertandingan tunda melawan Fiorentina. Pertandingan ditunda karena gelandang Fiorentna Edoardo Bove kolaps dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

Parma sendiri masih berkutat di papan tengah setelah menelan kekalahan ketiga dari lima pertandingan terakhir. Mereka menempati peringkat 12 dengan mengantungi poin 15.

Di laga itu, Inter sesungguhnya menunjukkan dominasi dan tak kesulitan mengatasi tim yang musim lalu bermain di Serie B. Hanya saja tim asuhan Simone Inzaghi harus bekerja keras mengatasi kebuntuan. Bahkan mereka harus menunggu hingga menit 40.

Bek Federico Dimarco akhirnya yang berhasil memecah kebuntuan. Pemain tim nasional Italia ini menerima umpan dari Henrikh Mkhitaryan dengan menggunakan tumit dan dari sudut yang sempit dia melepaskan tendangan keras tanpa bisa dijangkau kiper Zion Suzuki. Skor 1-0 untuk Inter bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, Inter sepenuhnya menguasai permainan. Serangan bergelombang tuan rumah memaksa Parma bekerja keras dalam bertahan. Namun pertahanan mereka tetap jebol menghadapi tekanan dari pemain I Nerazzurri.

Gelandang Nicolo Barella memperbesar keunggulan Inter setelah membobol gawang lawan di menit 53. Lagi-lagi gol tercipta lewat assist Mkhitaryan.

Unggul 2-0, Inter sudah tak terbendung. Kapten Lautaro Martinez nyaris memperbesar keunggulan. Namun sundulannya yang seharusnya membobol gawang Parma secara gemilang digagalkan kiper Suzuki.

Namun kiper timnas Jepang tak berdaya saat Thuram mencetak gol di menit 66. Dirinya sama sekali tanpa mendapat pengawalan sehingga tak kesulitan membobol gawang tim yang bermarkas di kota tempat kelahirannya.

Ya, dia lahir di Kota Parma saat ayahnya, Lilian Thuram, bermain di klub Parma. Thuram senior yang merupakan eks bek Perancis ini pernah membela klub tersebut selama lima tahun. Dia membawa Parma memenangi berbagai trofi, Coppa Italia, Supercopa Italiana dan Piala UEFA yang kini berganti menjadi Liga Europa.

"Tim ini (Parma) tetap mendapat tempat di hati saya dan ayah. Saya jadi merasa aneh saat menghadapi tim dengan kuning dan biru [warna khas pada jersei home Parma] ini. Meski demikian, saya senang bisa mencetak gol dan memenangkan pertandingan ini," kata Thuram.

"Laga berjalan sesuai harapan kami. Saya juga masih banyak belajar. Saya bekerja bersama dengan rekan tim dan saya selalu mengikuti apa yang diajarkan Lautaro maupun (Marko) Arnautovic," ujarnya.

Di laga itu, Inter gagal clean sheet karena gol bunuh diri Matteo Darmian di menit 81. Dia sesungguhnya berusaha memotong bola, tetapi bola justru meluncur ke gawang sendiri. Skor berubah menjadi 3-1 untuk Inter dan bertahan hingga laga usai.

Meski kalah, pelatih Parma Fabio Pecchia tak kecewa. Menurut dia tim menunjukkan penampilan terbaik. Mereka juga tampil dengan motivasi tinggi. Hanya mereka menghadapi lawan berat yang berstatus juara bertahan.

"Penampilan kami cukup bagus, tetapi kai tahu siapa yang kami hadapi. Meski demikian, mereka menunjukkan sikap dan semangat yang mengesankan. Kami seharusnya bisa sedikit beruntung di babak pertama. Pertandingan ini juga merupakan langkah baru bagi pemain kami," ucap Pecchia.