JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Rani Mauliani merespons wacana Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan gubernur hingga bupati ditunjuk oleh DPRD.
Rani mengakui usulan Prabowo terkait perubahan sistem pemilihan kepala daerah ini bakal menimbulkan perbedaan pendapat di muka publik. Karenanya, usulan tersebut memang perlu dikaji mendalam.
"Engga seburu-buru itu juga ya kalau menurut saya, karena semua kan juga harus melalui kajian-kajian dan pembahasan-pembahasan dan pasti ada pro kontra juga. Jadi sebelum jadi program, agenda, mesti dipertimbangkan secara matang," kata Rani dalam pesan singkat, Senin, 16 Desember.
Namun, lanjut dia, wacana Ketua Umum Partai Gerindra soal kepala daerah dipilih DPRD merupakan usulan yang cukup baik. Sebab, penunjukan langsung kepala daerah bisa menekan penggunaan uang negara yang selama ini digelontorkan untuk pemilihan umum (pemilu) dan pilkada.
"Asal pemilihan atau fit and proper test paslon harus melalui mekanisme dan screening yang tepat, benar, dan jelas, memang mumpuni sebagai pemimin daerah dengan pengalaman serta track record yang sangat baik," tutur Rani.
"Meski bila dipilih oleh masyarakat langsung bisa sama-sama menanggung hasilnya bersama-sama. Jadi, bila ada hal-hal kurang sesuai, tidak serta merta mengeluhkan pada DPRD saja," tambahnya.
Sebelumnya, Prabowo mengajak seluruh ketua umum dan pimpinan partai politik yang hadir pada Puncak HUT Ke-60 Partai Golkar di Bogor, Jawa Barat, Kamis, 12 Desember untuk memperbaiki sistem politik yang menghabiskan puluhan triliun dalam satu-dua hari setiap penyelenggaraan pemilu.
Wacana pemilihan kepala daerah oleh DPRD pun muncul usai Presiden Prabowo Subianto menyinggung sistem politik di Indonesia yang dinilai mahal dan tidak efisien bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
"Saya lihat, negara-negara tetangga kita efisien. Malaysia, Singapura, India, sekali milih anggota DPRD, sekali milih ya sudah DPRD itu lah milih gubernur, milih bupati. Efisien, enggak keluar duit, keluar duit, keluar duit, kayak kita," ungkap Prabowo.
Prabowo mengatakan Indonesia tidak boleh malu mengakui bahwa kemungkinan sistem politik di tanah air terlalu mahal. Menurutnya wajah-wajah calon kepala daerah yang menang pun terlihat lesu karena mahalnya biaya politik.
"Yang menang lesu, apalagi yang kalah. Kita harus berani mengoreksi diri, karena itu saya menghargai bahwa ketua umum saudara itu jeli, saya katakan beliau itu cerdas. Makanya anak-anak Indonesia harus banyak makan ikan," ujar Prabowo.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)