JAKARTA - Breanna Lee aktif menjalin hubungan dengan para sugar daddy, beberapa di antaranya 40 tahun lebih tua darinya. Hasil dari hubungan tersebut, ia mendapat hadiah mahal dan liburan mewah.
Perempuan dari Waukesha, Wisconsin, AS ini telah berkencan lebih dari 100 kali dengan tiga sugar daddy berbeda. Breanna mendapatkan banyak uang dari pekerjaanya sebagai sugar baby.
Perempuan 22 tahun memperkirakan para sugar daddy-nya telah mengeluarkan 36.000 poundsterling (Rp690 juta) untuk hadiah dan 35.000 poundsterling (Rp670 juta) untuk perjalanan mewah, yang berarti total 71.000 poundsterling (Rp1,3 miliar).
Pelatih pemandu sorak muda ini bertemu dengan para pria ini di Seeking Arrangement, sebuah situs kencan yang menghubungkan wanita cantik dan seksi dengan pelamar yang kaya. Dia telah menggunakan platform tersebut selama empat tahun - termasuk saat masih belajar di universitas.
"Ini seperti kehidupan sosial dan romantisme saya yang kebetulan datang dengan hadiah eksklusif dan mahal ini - yang mungkin juga didanai oleh pacar kaya yang saya temui dengan cara lain!" jelas dia.
Tapi, baru-baru ini, aktivitas sugaring Breanna sedikit berkurang setelah dia bertemu dengan pria yang usianya 39 tahun lebih tua darinya. Breanna saat ini menjalin hubungan "tanpa ikatan" eksklusif dengan pria tersebut.
اقرأ أيضا:
Pria ini membantunya membayar sewa rumah, membeli perhiasan dan tas tangannya dan sering membujuknya untuk tinggal di suite penthouse.
Pasangan itu memiliki hubungan yang intim tetapi itu menegaskan hal tersebut tidak biasa baginya.
“Menjadi sugar baby dan menjadi pelacur adalah hal yang sangat berbeda. Saya tidak berhubungan seks demi uang," kata Breanna.
“Saya memiliki pekerjaan normal pukul 9-5, jadi saya tidak menganggap sugaring sebagai pekerjaan - saya hanya melihatnya sebagai kesempatan untuk bersenang-senang.
“Saat ini, saya menjalin hubungan seksual dengan seorang pria yang saya temui di Seeking Arrangement, tetapi kami merahasiakannya, hanya dia dan saya. Saat saya bersamanya, saya tidak bekerja.”
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)