Perbedaan Awal Puasa Ramadan jadi Simbol Keberagaman dan Persatuan
JAKARTA - Pemerintah melalui mekanisme Sidang Isbat, menetapkan awal Ramadan 1445 Hijriah bertepatan 12 Maret 2024.
Sebagian umat Islam bahkan ada yang mengawali puasa pada 11 Maret.
Belum lagi Ramadan kali ini, bertepatan dengan Hari Raya Nyepi, sehingga Pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia menganjurkan untuk melaksanakan sholat tarawih pertama di rumah, sebagai simbol toleransi dan penghargaan kepada penganut kepercayaan lain.
Wakil Ketua Umum Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Lexyndo Hakim mengatakan, perbedaan tersebut seakan menjadi warna yang indah jika kita lukiskan dalam canvas keberagaman dan persatuan.
"Indonesia yang terdiri dari ragam suku, agama, dan budaya, secara naluri tentu akan selalu memiliki perbedaan. Perbedaan adalah sebuah keniscayaan di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini," kata dia dikutip Minggu, 17 Maret.
Namun, lanjutnya, perbedaan tersebut justru bisa menjadi fondasi dan modal utama kemajuan bangsa dan negara.
Masih kata Lexyndo, Ramadan juga bukan menjadi alasan kita menjadi pasif.
اقرأ أيضا:
Dia berharap, Ramadan kali dapat memastikan spiritual saving terpenuhi dengan baik dan momentum untuk terlibat aktif dalam setiap kebaikan untuk persatuan dan kemajuan bangsa Indonesia.
"Ramadan justru menganjurkan kita menjadi pribadi yang aktif, baik dalam bekerja, belajar, maupun olahraga," ujarnya.