Cara Membedakan Batik Tulis dan Batik Cap: Berikut Uraiannya

YOGYAKARTA - Pada 2 Oktober 2009 lalu, batik diresmikan oleh UNESCO selaku peninggalan budaya dunia. Perihal itu menjadikan batik jadi salah satu magnet daya tarik Indonesia di mata dunia. Batik merupakan kain bergambar yang terbuat secara spesial dengan menuliskan malam pada kain itu, setelah itu pengolahannya diproses dengan metode tertentu sehingga mempunyai kekhasan. Lantas seperti apa cara membedakan batik tulis dan batik cap?

Tidak cuma tipe motifnya, batik pula dibedakan dari tipe pembuatannya. Ada 3 tipe proses pembuatan batik yakni batik tulis ataupun batik tradisional yang terbuat dengan menggambarkan langsung pola di atas kain dengan canting. Kemudian, terdapat batik cap yang terbuat masih dengan parafin tetapi menggunakan pertolongan cap buat polanya. Terdapat pula batik print. Tetapi, batik print tidak dapat dikategorikan selaku batik, karena dalam proses ini tidak memakai malam ataupun lilin.

Bila dilihat sepintas, 3 tipe batik itu terlihat sangat mirip serta tidak terdapat kelainannya. Sebab perihal itu, banyak pembeli batik yang setelah itu tertipu oleh oknum penjual batik mengenai mutu batiknya. Kemudian gimana metode membedakan batik tulis, cap, serta printing?

Cara Membedakan Batik Tulis dan Batik Cap serta Print

Batik Tulis

Batik tulis dianggap mempunyai prestise lebih dibanding batik cap serta print. Tidak heran bila harga yang ditawarkan juga jauh lebih mahal, sesuai dengan tingkatan kerumitan pembuatannya. Pada biasanya, ini karakteristik khas yang terdapat di tiap kain batik tulis.

Ciri-Ciri Batik Tulis

  • Motif satu dengan yang lain tidak simetris sebab dikerjakan dengan manual. Ukuran gambar atau motif yang berulang pun tidak akan bisa sama persis.
  • Warna motif pada kain bagian depan dan belakang sama, sebab proses membatik dilakukan di kedua sisi kain
  • Memiliki aroma khas lilin atau malam dan menggunakan pewarna alami, misalnya kulit kayu teger untuk warna kuning, daun tom dan akarnya untuk warna biru, kulit kayu tingi untuk warna hitam, dan kayu jambal untuk warna cokelat
  • Ukuran kain tergolong besar, biasanya sekitar 2 x 1,25 meter
  • Khusus batik-batik kuno, terdapat inisial nama pembatik biasanya terdapat di ujung kain
  • Harganya mahal dan mencapai jutaan rupiah.

Batik Cap

Dapat dikatakan, posisi batik cap terletak di antara batik tulis serta batik print, karena walaupun memakai cairan malam, motifnya terbuat memakai lempengan besi dengan dimensi pola yang baku. Memanglah, pembuatannya tidak serumit serta sepanjang batik tulis, tetapi perajin batik cap wajib melindungi kesinambungan pola.

Ciri-Ciri Batik Cap

  • Motifnya cenderung sederhana dan berulang
  • Memiliki aroma cairan malam yang khas
  • Pilihan motif cukup beragam. Bahkan ada perajin batik cap yang menggunakan tokoh kartun anak-anak sebagai motif di kain buatannya.
  • Warna pada kain bagian depan lebih terang atau pekat, sementara bagian belakang cenderung lebih tipis
  • Ukuran kain yang dijual berukuran standar, biasanya 2 x 1 meter.

Batik Print

Dikarenakan pamor batik semakin meningkat, para pengusaha melihat celah untuk memproduksi batik print yang proses dan waktu pembuatannya lebih cepat dan mudah. Tak heran jika akhirnya harga jualnya pun jauh lebih murah dibandingkan harga batik tulis dan batik cap.

Ciri-Ciri Batik Print

  • Motif batik print sangat rapi dan simetris, bahkan bisa dibilang sempurna.
  • Tidak memiliki aroma lilin atau malam.
  • Warna batik lebih banyak dan meriah. Sebab, pengusaha batik print dapat menggunakan pewarna kimia tambahan untuk menghasilkan warna-warna yang diinginkan.
  • Harganya tergolong murah, di kisaran 50-80 ribu rupiah.
  • Warna kain bagian belakang putih dengan sedikit warna yang tembus dari bagian depan.

Jadi setelah mengetahui cara membedakan batik tulis dan batik cap, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!