Lantik 9 Pejabat Baru, Gubernur BI Perry Warjiyo Optimistis Hadapi Resesi 2023
YOGYAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melantik sembilan pemimpin baru BI.
Penetapan pemimpin baru BI merupakan langkah transformasi organisasi dan sumber daya manusia untuk meningkatkan efektivitas kinerja perusahaan berpelat merah ini.
Para punggawa baru BI tersebut terdiri dari delapan orang pemimpin satuan kerja (Satker) di kantor pusat dan kantor perwakilan, serta satu staf ahli di Dewan Gubernur.
Perry berharap, para pemimpin dapat memaksimalkan inovasi dan kreativitas serta bersinergi dengan lembaga terkait.
Daftar Pejabat Baru Bank Indonesia
Herawanto
Sebelumnya menjabat Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat, kemudian dirotasi menjadi Kepala Departemen Jasa Perbankan, Perizinan, dan Operasional Tresuri.
Erna Wijayanti
Sebelumnya menjabat Kepala Unit Khusus Transformasi Sistem Informasi, kemudian dirotasi menjadi Kepala Departemen Pengelolaan Logistik dan Fasilitas.
Imam Subarkah
Sebelumnya menjabat Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Selatan, kemudian dirotasi menjadi Kepala Departemen Hukum.
Dwityapoetra S. Besar
Sebelumnya menjabat Kepala Departemen Pengelolaan Devisa, kemudian dirotasi menjadi Staf Ahli Dewan Gubernur Bidang Makroprudensial.
Rahmatullah
Sebelumnya menjabat Kepala Grup Pengembangan Pasar Keuangan Departemen Pengembangan Pasar Keuangan, kemudian dirotasi menjadi Plt. Kepala Departemen Pengelolaan Devisa.
Rohadi Triatmono
Sebelumnya menjabat Kepala Program Unit Khusus Transformasi Sistem Informasi, kemudian dirotasi menjadi Plt. Kepala Unit Khusus Transformasi Sistem Informasi.
Arlyana Abubakar
Sebelumnya menjabat Kepala Grup Pengembangan Akademi Bank Indonesia Institut, kemudian dirotasi menjadi Plt. Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta.
Wahyu Pratomo
Sebelumnya menjabat Kepala Grup Transformasi Kelembagaan Departemen Manajemen Strategis dan Tata Kelola, kemudian dirotasi menjadi Plt. Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Selatan.
Bambang Pramono
Sebelumnya menjabat Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat, kemudian dirotasi menjadi Plt. Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat.
BI Yakin Indonesia Lewati Resesi
Bank Indonesia optimistis terhadap perekonomian Indonesia di tengah kondisi ancaman resesi dunia.
Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo mengungkapkan, kenaikan inflasi terus berlanjut.
Ia menyampaikan BI dan bank lain merespons kondisi tersebut dengan menaikkan suku bunga acuan.
Ia mengatakan keputusan BI menaikkan suku bunga acuan telah diperhitungkan secara matang, penuh perhitungan, dan terukur. BI tidak akan menaikkan suku bunga jika tidak diperlukan.
BI telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali sejak Agustus lalu.
Langkah tersebut untuk menstabilkan nilai tukar dan menjaga inflasi tetap terkendali.
BI juga meyakini inflasi pangan bergejolak atau volatile food akan mengalami deflasi.
Dody Budi mengatakan, ada potensi deflasi harga pangan pada minggu terakhir Oktober berdasarkan survei bank sentral.
Pertumbuhan ekonomi nasional akan terpengaruh dari kebijakan tersebut.
BI optimis ekonomi Indonesia akan tumbuh di tengah resesi jika dibandingkan dengan kondisi dari negara-negara lainnya.
Kekhawatiran BI justru pada ekspetasi inflasi yang berasal dari inflasi yang bersifat temporer. Contohnya seperti harga bahan pangan yang tinggi atau pasokan bahan pangan berkurang.
Itulah pejabat baru Bank Indonesia dan harapan BI di tengah resesi dunia. BI membawa kabar baik dengan menyatakan ekonomi Indonesia akan bertumbuh di tengah resesi. Namun jika inflasi temporer tidak segera ditangani maka dapat menimbulkan efek inlasi yang terjadi dalam jangka panjang.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI.