Pimpin Transisi Energi, PLN Gelar Seminar Internasional "The Energy Transition Day" di Bali
JAKARTA - PT PLN (Persero) mendukung hadirnya seperangkat peta jalan transisi energi terintegrasi sebagai langkah menuju target net zero emission 2060.
Untuk menghadirkan peta jalan tersebut, PLN aktif menggelar forum diskusi yang menjadi titik temu bagi pemangku kepentingan untuk mempercepat langkah transisi energi. Salah satunya dengan menggelar The Energy Transition Day, 1 November 2022. Gelaran ini juga menjadi bagian untuk menyemarakkan G20.
Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi mengatakan Indonesia telah berkomitmen pada Paris Agreement melalui Nationally Determined Contribution (NDC). Pada skenario business as usual emisi pada sektor kelistrikan Indonesia akan mencapai 1.057 juta tCO2 pada tahun 2060.
Sejalan dengan inisiatif untuk mencapai NDC, PLN pun telah menyiapkan dan menetapkan rencana transisi energi jangka panjang. Terdapat 8 lighthouse initiative yang akan ditampilkan pada area expo, yaitu pemensiunan PLTU batubara, co-firing biomassa, ujicoba co-firing hidrogen dan ammonia, pembangunan pembangkit EBT, smart grid, green energy as a service, dan ekosistem kendaraan listrik. Capaian ini penting untuk ditunjukkan pada pertemuan G20 mendatang mengingat transisi energi merupakan agenda prioritas presidensi Indonesia pada G20 tahun ini.
“Program-program transisi energi PLN ini diharapkan akan diumumkan pada G20, untuk menciptakan efek gaung secara global dan mengajak negara lain untuk melakukan upaya yang sama,” ujarnya.
另请阅读:
Evy mengatakan dengan adanya The Energy Transition Day, diharapkan dapat memberi ruang bagi stakeholders untuk membahas urgensi transisi energi. Tidak hanya itu, forum ini juga diharapkan dapat menyatukan organisasi lokal dan internasional untuk berkolaborasi dalam transisi energi.
“Hasil dari forum ini akan dapat menambah wawasan dan jejaring terkait praktik terbaik untuk percepatan transisi energi,” tegasnya.
Forum internasional ini, akan menghadirkan berbagai pembicara kompeten dari perwakilan pemerintah, praktisi energi baru terbarukan, lembaga finansial global dan lainnya. Acara ini juga akan dihadiri sekitar 300 peserta yang mewakili lebih dari 10 negara.
Selain soal transisi energi, dalam acara ini juga PLN akan melakukan penandatanganan nota kesepahaman dan kerja sama terkait pengembangan EBT, battery energy storage system, akselerasi ekosistem kendaraan listrik, dan jual beli sertifikat energi terbarukan atau Renewable Energy Certificate.