Penjualan Meningkat 5 Persen, Unilever Raup Laba Rp4.6 Triliun di Kuartal III 2022

JAKARTA - PT Unilever Indonesia, Tbk mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp31,5 triliun atau tumbuh sebesar 5 persen year on year (yoy).

Selain itu, perseroan juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 5,3 persen yoy dengan membukukan laba sebesar Rp4,6 triliun.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengatakan, daya saing perusahaan di kuartal III dan market share Unilever Indonesia meningkat dalam tiga bulan terakhir dibandingkan tiga bulan sebelumnya, baik secara nilai maupun volume.

"Bisnis e-commerce dan Unilever Food Solutions (UFS) bertumbuh lebih dari 50 persen selama kuartal ini," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 28 Oktober.

Adapun strategi yang dilakukan oleh Unilever Indonesia adalah memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand besar dan produk utama melalui inovasi dan program marketing terdepan untuk mendorong pertumbuhan pasar.

Selanjutnya memperluas dan memperkaya portfolio ke premium dan value segment, memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-commerce), penerapan E-Everything di semua lini bisnis dan tetap menjadi yang terdepan dalam pembangunan bisnis yang berkelanjutan.

Ira menambahkan, perseroan telah menempatkan level investasi yang tepat untuk meningkatkan daya saing brand-brandnya.

Hal ini dilakukan dengan peningkatan investasi periklanan sebesar 27 persen dibandingkan tahun lalu, dan peningkatan pengeluaran trade di-channel utama.

Untuk memperkuat fundamental sekaligus memastikan kemampuan untuk terus bersaing di masa depan (future-fit), Perseroan memulai perjalanan transformasi channel-nya di semester 2 2021.

“Mulai kuartal III 2022 kami mengurangi stok di sisi trade, dan langkah ini akan berlanjut di kuartal IV 2022. Saya melihat pentingnya membangun bisnis yang future-fit dan menciptakan sistem yang efisien, sehingga kami bisa bergerak lebih gesit dan tangkas untuk merespon pasar," pungkas Ira.