أنشرها:

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyayangkan masih menjamurnya usaha mikro di Indonesia sampai saat ini.

Teten menilai, pelaku usaha mikro yang terus meningkat menandakan belum tersedianya lapangan kerja yang berkualitas di Indonesia.

"Saya sering ketemu kepala dagang. Wah, Pak Teten UMKM di kami bagus. Bagusnya kenapa pak? Nambah pak mikronya. Waduh. Saya bilang, kalau nambah mikro artinya gagal menyediakan lapangan kerja yang lebih berkualitas," ujar dia dalam agenda Diskusi Forwakop terkait Peran UMKM dalam Hilirisasi Sektor Aquaculture dan Agriculture, Jumat, 8 Maret.

Selain itu, Teten menilai, meningkatnya jumlah pelaku usaha mikro di Tanah Air pada akhirnya hanya untuk menghidupi kehidupan keluarga saja.

"Itu enggak melahirkan ekonomi baru dan manfaat ekonominya enggak naik. Jadi, faktor pembaginya makin banyak," katanya.

Dia menambahkan, saat ini persaingan di antara usaha mikro sudah sangat ketat lantaran jumlahnya yang terlampau banyak.

"Saya sering jalan lewat darat dan di sepanjang itu ada warung. Di DKI Jakarta kan, dari 100 rumah ada 25 warung," ucap Teten.

Oleh karena itu, dia berharap agar ke depannya jumlah pelaku usaha mikro di Tanah Air berkurang dan nantinya UMKM bisa naik kelas.

"Justru semakin sedikit pelaku usaha mikro itu semakin baik. Lebih terserap (tenaga kerja)," tuturnya.

Lebih lanjut, kata Teten, saat ini mayoritas lapangan kerja di Tanah Air itu berasal dari UMKM. Akan tetapi, sebanyak 96 persen masih usaha mikro.

"Usaha mikro itu apa? Omzetnya di bawah Rp2 miliar, tidak produktif, skala ekonomi rumah tangga dan informal. Bisa nggak 10 tahun lagi ini diganti jadi pekerjaan yang lebih kuat, seperti di sektor industri dan sebagainya," pungkas Teten.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)