Seekor Elang Jawa yang Dinamakan Mirah Dilepasliarkan di Kawasan Bromo Tengger Semeru
JAKARTA - Seekor Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) berusia kurang lebih dua tahun dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), usai direhabilitasi di Stasiun Flora Fauna Bunder, Yogyakarta.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat mengatakan bahwa pelepasliaran itu merupakan upaya untuk melestarikan satwa.
"Ini merupakan salah satu proses untuk menjaga, dan melestarikan satwa, terutama untuk elang Jawa," kata Wiratno dilansir Antara, Jumat, 29 Oktober.
Pelepasliaran elang Jawa tersebut dilakukan di wilayah Dusun Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Elang Jawa tersebut, telah memenuhi sejumlah kriteria untuk dilepasliarkan ke alam bebas.
Beberapa kriteria tersebut adalah, perilaku berburu satwa telah mampu menangkap, dan menangani mangsa hidup. Kemudian, satwa telah mampu terbang memutari kandang, di pusat rehabilitasi, dan satwa selalu menghindar dari keberadaan manusia.
Baca juga:
- Selama Pandemi COVID-19, Satwa Liar Bermunculan di Taman Nasional Baluran, Termasuk Macan Tutul
- Penjual Kulit Harimau di Kuantan Singingi Segera Diadili
- BKSDA Sumsel Kerahkan Tim Siber untuk Atasi Perdagangan Satwa Dilindungi
- Jual Burung Endemik Mulai dari Cendrawasih dan Nuri Bayan, Pria Sidoarjo Ini Diancam Denda Rp100 Juta
Wiratno menjelaskan, elang Jawa berjenis kelamin betina tersebut, diberi nama Mirah. Elang Jawa itu diserahkan oleh salah seorang warga Sleman, Yogyakarta. Mirah juga telah menjalani rehabilitasi di Stasiun Flora Fauna Bunder, kurang lebih selama 1,5 tahun.
Menurutnya, Mirah memiliki ciri khas panjang tubuh dari ujung paruh hingga ekor sepanjang 35 centimeter, dan memiliki rentang sayap hingga 105 centimeter. Elang Jawa tersebut, memiliki warna cokelat pucat.
Wiratno menambahkan, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tidak hanya memiliki keindahan alam semata. Namun, juga memiliki berbagai jenis fauna yang hidup di kawasan tersebut. Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, memiliki kurang lebih 200 jenis burung.
"Jadi bukan hanya soal keindahan landscape saja, tapi juga biodiversitas fauna, termasuk burung," katanya.
Saat ini, di Pulau Jawa termasuk Bali, ada kurang lebih sebanyak 571 ekor elang Jawa yang telah terdeteksi. Saat ini, sebaran elang Jawa tersebut, tidak hanya ada di wilayah Pulau Jawa saja, akan tetapi juga terpantau di Pulau Bali.
"Sekarang ada 571 ekor, ada di seluruh Jawa. Tapi ada indikasi juga di Bali. Itu catatan baru, ada di Bali," ujarnya.
Sebagai informasi, di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tercatat ada sebanyak 37 ekor elang Jawa. Sebanyak 35 ekor elang Jawa merupakan hasil pantauan, sementara dua lainnya merupakan elang Jawa yang dilepasliarkan di Lumajang, dan Malang.