Bentrokan Polisi dan Pengunjuk Rasa Jadi Sisi Gelap El Clasico
JAKARTA - Setidaknya 46 orang terluka ketika polisi bentrok dengan pengunjuk rasa di luar Camp Nou selama dan setelah laga El Clasico antara Barcelona dengan Real Madrid, Rabu, 18 Desember malam.
The Mossos d'Esquadra, pasukan polisi otonom Catalunya, meluncurkan proyektil busa pada para pengunjuk rasa ketika mereka membakar kontainer di jalananan. Akibatnya, pada pukul 23:00 waktu setempat, setidaknya 46 orang harus dirawat karena mengalami cedera ringan.
Salah satu juru kamera terluka ketika dia terkena tembakan proyektik busa di kakinya saat dia merekam peristiwa tersebut. Menurut sejumlah sumber dari kantor berita Spanyol EFE, wartawan itu dapat melanjutkan pekerjaannya kembali setelah mendapat perawatan.
Sebelumnya diberitakan, pihak separatis Tsunami Democratic mengeluarkan sebuah pernyataan terkait demonstrasi besar-besaran. Aksi ini rencananya dilaksanakan tepat pada hari pertandingan El Clasico. Alhasil, kekhawatiran pun muncul dari La Liga dan kedua klub yang akan bertanding. Berikut pernyataan lengkapnya:
"Tsunami Democratic menyadari akan pentingnya pertandingan antara Barcelona dan Real Madrid untuk para penggemar olahraga," kata Tsunami Democratic.
“Tapi ini adalah situasi politik yang luar biasa. Dengan orang-orang yang dipenjara, diasingkan dan tanpa [hak] untuk menentukan nasib sendiri atau hak-hak fundamental mereka, tidak ada yang normal.
“Semua orang harus mengerti bahwa semua pihak perlu duduk dan berbicara tentang kebebasan, hak-hak dasar dan hak untuk menentukan nasib sendiri di Catalunya.
"Kami menyerukan satu hari mobilisasi pada 18 Desember dan meminta semua warga negara untuk meluangkan tanggal tersebut dan datang ke Barcelona."
Protes yang dilakukan Tsunami Democratic sebelum El Clasico benar-benar terjadi. Meski ada beberapa masalah di luar stadion, pertandingan tetap berlangsung dengan hasil akhir 0-0.