Hari Ini, Omni Hospitals Milik Konglomerat Eddy Kusnadi Sariaatmadja Pastikan Akuisisi Pengelola RS Kedoya Senilai Rp719 Miliar

JAKARTA - Pengelola Omni Hospitals, PT Sarana meditama metropolitan Tbk (SAME) memastikan akan menambah 47,51 persen sahamnya di emiten rumah sakit baru, PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK). Nantinya, SAME akan jadi pemegang saham terbanyak dan pengendali perseroan.

Dalam prospektus SAME, dikutip Selasa 26 Oktober, emiten rumah sakit Grup Emtek milik konglomerat Eddy Kusnadi Sariaatmadja ini memiliki rencana untuk kembali membeli saham RSGK sebanyak-banyaknya 441.734.500 atau 441,73 juta lembar saham atau mewakili sebanyak-banyaknya 47,51 persen saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh RSGK.

Rinciannya, 45 persen saham tersebut akan dibeli berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dengan PT Bestama Medikacenter Investama (BMI) dan PT Medikatama Sejahtera (MS) dengan harga Rp1.720 per saham.

"Oleh karenanya, total harga saham adalah sebesar Rp719.564.580.000 atau Rp719,56 miliar dan 2,51 persen saham akan dibeli dari masyarakat pada pasar reguler BEI dengan harga pembelian mengikuti harga pasar yang berlaku pada saat pembelian dilakukan," jelas manajemen SAME.

Melalui pembelian saham RSGK tersebut, SAME akan memiliki sebanyak-banyaknya 613.585.500 atau 613,58 juta lembar saham atau sebanyak-banyaknya 66 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada RSGK dan terjadi pengambilalihan dalam RSGK.

Hal ini karena sebelumnya SAME sudah memegang saham RSGK sebesar 18,49 persen dari hasil transaksi sebesar Rp287.824.800.000 atau Rp287.82 miliar yang terdiri dari sebanyak 171.851.000 atau 171,85 juta lembar saham RSGK.

Kepemilikan saham RSGK tersebut diperoleh perseroan berdasarkan penawaran umum perdana RSGK sebesar 0,49 persen yang dibeli pada 6 September 2021 dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli antara perseroan dan PT United Gramedo (UG) pada 8 September 2021 sebesar 18 persen.

Pembayaran atas pembelian saham akan dilakukan secara tunai oleh SAME dari dana yang telah diterima perseroan berdasarkan hasil penambahan modal perseroan dengan memberikan HMETD melalui Penawaran Umum Terbatas II pada 2 Juli 2021.

"Adapun mengingat jumlah dana tersebut tidak mencukupi untuk membeli mayoritas saham RSGK, perseroan akan menggunakan dana yang berasal dari laba tahun berjalan perseroan, yang mana berdasarkan perhitungan internal perseroan, sampai dengan tanggal 30 September 2021 perseroan memiliki EBITDA yang mencukupi untuk melaksanakan transaksi," ungkap manajemen SAME.