Dugaan Penyebab Tabrakan LRT Jabotabek, INKA: Masinis Melakukan Langsiran Terlalu Cepat

JAKARTA - Rangkaian kereta LRT Jabodebek tabrakan pada lintasan di kawasan Munjul, Cibubur, Jakarta Timur, siang tadi. Kecelakaan ini melibatkan trainset 20 dan trainset 29 LRT Jabodebek yang sedang melakukan uji coba.

Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro mengatakan, indikasi awal terjadinya kejadian tersebut akibat masinis kereta yang terlalu cepat saat melakukan proses langsir.

"Indikasi awal ini (tabrakan terjadi karena) masinis pada saat langsir terlalu cepat," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 25 Oktober.

Sekadar informasi, langsir merupakan proses pergerakan rangkaian kereta, khususnya gerbong dan lokomotif, untuk berpindah jalur rel.

Budi menjelaskan, saat itu tim memang tengah dalam persiapan melakukan persiapan uji coba LRT. Saat ini tabrakan terjadi, proses uji coba LRT sudah hampir selesai.

"Ini memang proses pengujian kereta api yang memang sekarang sudah hampir selesai sebetulnya, hampir selesai untuk pengujian," ucapnya.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan rangkaian LRT Jabodetabek yang terlibat kecelakaan adalah rangkaian (trainset) nomor 20 dan nomor 29. Budi mengatakan kedua trainset tersebut berada di antara Stasiun Harjamukti dan Stasiun Ciracas. 

"Rangkaian kereta kan tersebar di antara Ciracas dan Harjamukti. (Trainset) 29 ada di tengah-tengah, saat trainset 29 mau gabung ke arah Harjamukti terjadi tumburan. Ini terindikasi awal ya, nanti KNKT yang menentukan," ucapnya.

Atas peristiwa ini, Budi pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak, mulai dari Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

"Saya atas nama Dirut dan Direksi PT INKA mohon maaf kepada semua pihak," tuturnya.