KPK Tegaskan Tak Pernah Ada 'Orang Dalam' Azis Syamsuddin
JAKARTA - Deputi Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Karyoto menegaskan tak pernah menemukan adanya bukti keberadaan 'orang dalam' untuk mengamankan mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin di internal KPK.
Karyoto mengatakan sejak lama para penyidik telah memeriksa dugaan tersebut. Bahkan, ketika Novel Baswedan dkk masih bekerja di KPK, pemeriksaan tersebut sudah dilakukan namun hasilnya nihil.
"Soal AZ, kita katakan di tahap awal sebelum teman-teman masuk TWK itu sudah memeriksa. Jadi yang dikatakan Novel (Baswedan, red) itu namanya enggak ada," kata Karyoto dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube KPK RI, Jumat, 15 Oktober.
Adanya dugaan soal 'orang dalam' yang membantu Azis Syamsuddin ini muncul di persidangan mantan penyidik KPK, Stepanus Robin Pattuju. Berdasarkan berita acara pemeriksaan (BAP) milik Sekretaris Daerah Kota Tanjungbalai Yusmada disebutkan mantan Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu punya orang yang bisa menangamankan dirinya di komisi antirasuah.
Kembali ke Karyoto, dia menegaskan selama ini tidak ada yang tahu jika anak buahnya ternyata bermain kasus. Dirinya bahkan mengatakan baru tahu Stepanus adalah penyidik KPK sesaat sebelum penetapannya sebagai tersangka diumumkan ke publik.
"Saya tahu mukanya Robin itu saat di sini, sebelum press realease. Apalagi dia mengatakan dia mengatakan setor ke atasan. Atasan dia kan masih ada kasatgas, masih ada direktur, direktur kemudian ada deputi," tegas Karyoto.
"Jadi suruh tanya aja di pengadilan lewat pengacaranya kenal siapa," imbuhnya.
Baca juga:
Selain itu, Karyoto juga membantah dirinya menjadi salah satu orang dalam yang disebut turut mengamankan Azis Syamsuddin. Menurutnya, selama ini dia tak mengenal tersangka pemberi suap terhadap Stepanus itu.
Bila pun kenal, kata Karyoto, hal ini disebabkan karena Azis tadinya menjabat sebagai petinggi di DPR. "Saya kenal beliau sebagai pejabat di DPR, dia kenal saya sebagai deputi. Sebatas itu. Kenal pribadi enggak ada," ungkapnya.
Sehingga, dia meminta siapapun pihak yang diduga mengetahui adanya 'orang dalam' yang membantu Azis untuk memberikan bukti. Hal ini juga dia sampaikan untuk mantan anak buahnya, Novel Baswedan yang mengklaim tahu siapa delapan orang tersebut.
"Sehingga kalau Novel mau ini, dari awal buktinya apa. Kami juga bertanya-tanya yang mana siapa," tegasnya.
"Apalagi dari awal Pak Damanik (mantan penyidik KPK yang didepak karena gagal TWK, red) dkk tidak menyebutkan si a, b, c. Tidak ada. Maka saya enggak tahu. Apakah ini hanya untuk meramaikan atau apa tapi kalau memang dia punya bukti serahkan dan kami akan senang hati mempelajari apa yang disampaikan Novel," pungkasnya.