September-Desember 2021, Mensos Risma Salurkan Santunan Anak Yatim Korban COVID di Banjarmasin
JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) RI memberikan santunan kepada anak yatim di Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang ditinggal orang tuanya akibat terpapar COVID-19. Bantuan diberikan selama 4 bulan pada tahun 2021 ini.
"Ada 16 anak yatim di daerah ini yang orang tuanya meninggal karena terpapar COVID-19," kata Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin, Iwan Ristianto di Banjarmasin dilansir dari Antara, Selasa, 12 Oktober.
Menurut dia, bantuan (santunan) bagi anak yatim atau piatu karena COVID-19 di Banjarmasin sudah disalurkan sejak September 2021.
"Ini akan berlanjut hingga Desember 2021, artinya sampai empat bulan. Tahun 2022 bagaimana kebijakannya, kita tunggu lagi," tuturnya.
Namun, untuk saat ini 16 anak yatim dan piatu di Kota Banjarmasin yang sudah disampaikan ke Kemensos dan mereka mendapat santunan sebesar Rp200 ribu dan Rp300 ribu per bulan.
"Santunan sebesar Rp200 ribu bagi anak yatim yang sudah sekolah dan Rp300 ribu bagi mereka yang belum sekolah," ujarnya.
Baca juga:
- Risma Marahi Koordinator PKH, Kadinsos Provinsi Gorontalo: Pak Gubernur Tersinggung, Kenapa Sampai Marah Tidak Dibina Saja?
- Mensos Risma Marah Nenek di Kalteng Belum Terima Bantuan, Kadinsos ‘Disemprot’: Astagfirullahaladzim, Bapak Nggak Bisa Komunikasi
- Sempat Viral, Akhirnya Nenek Rumiyah yang Sakit Parah Dapat Bansos dari Pemkot Surabaya
- Wagub DKI Bantah Formula E Batal Digelar di Monas Gara-gara Urusan Izin Pusat karena Alasan Politis
Iwan mengatakan santunan langsung ditransfer ke rekening anak yatim tersebut melalui Bank Mandiri. Secara simbolis, kata Iwan, penyerahan santunan ini diberikan Menteri Sosial RI Tri Rismaharini saat kunjungan kerja ke Kalsel pada bulan lalu.
Dia meminta agar masyarakat, khususnya kelurahan, RW dan RT untuk melaporkan jika di lingkungannya ada anak yatim yang orang tuanya meninggal karena COVID-19.
"Sambil jalan kita terus cari datanya ini," tuturnya.
Pandemi COVID-19 di Kota Banjarmasin mengakibatkan 540 orang meninggal dunia. Kasus COVID-19 di kota itu selama pandemi mencapai 15.828 orang, yang berhasil sembuh 15.266 orang.