Interkoneksi Listrik Sumatera-Malaysia Ditargetkan Selesai 2030

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan Indonesia akan melakukan supply listrik ke Malaysia. Ia menjelaskan ekspor listrik ini akan terjadi pada saat sistem interkoneksi transmisi jaringan selesai dibangun. Dari Sumatera ke Malaysia sistem transmisi jaringan ditargetkan selesai pada 2030.

Seperti diketahui, pemerintah membidik interkoneksi di dalam pulau maupun antar pulau-pulau di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Adapun, ekspor listrik dilakukan sebagai upaya mengatasi oversupply listrik karena perencanaan listrik dulu tak berjalan sesuai prediksi.

"Interkoneksi Sumatera ke Malaysia sudah dijadwalkan untuk Commercial Operation Date (COD) pada 2030," katanya dalam Webinar Diseminasi RUPTL PLN 2021-2030, Selasa, 5 Oktober.

Tak hanya Malaysia, kata Arifin, interkoneksi dari Sumatera ke Singapura juga masih dipelajari dalam rangka mengekspor energi listrik yang bersumber dari energi bersih ke negara tersebut.

Selain itu, Arifin mengatakan pemerintah juga mendorong dan melakukan kajian untuk interkoneksi antarpulau besar di Indonesia. Diharapkan pada 2024 interkoneksi di Pulau Kalimantan dan Sulawesi bisa terwujud.

"Selain meningkatkan keandalan, interkoneksi ini juga mengatasi adanya kelebihan pasokan di suatu sistem besar," ucapnya.

Arifin berujar interkoneksi ini tertuang dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) Tahun 2021-2030. Dalam RUPTL ini juga berisi tentang rencana realokasi pembangikit yang utilitasnya rendah ke wilayah yang lebih membutuhkan.

Karena itu, kata Arifin, sinergi PLN dan seluruh stakeholder sangat berperan dan penting dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di seluruh wilayah nusantara.