Biar Enggak Rusak sebelum Kadaluarsa, Begini Tips Menyimpan Obat yang Benar

JAKARTA – Obat yang rusak karena salah menyimpan, tentu akan membuat rugi. Disamping itu, proses mengelola obat rusak atau kadaluarsa baiknya tidak dilakukan sembarangan. Sebelum masuk tanggal kadaluarsa, Anda bisa menyimpan obat-obatan dengan cara yang tepat.

Berdasarkan jenis, sediaan, waktu simpan, dan kondisi, berikut tips menyimpan obat di rumah.

Simpan di tempat yang tidak mudah dijangkau anak maupun hewan peliharaan

Menyimpan di tempat yang tepat adalah cara menjaga obat terselip, tidak sengaja dibuang, hingga menghindari kerusakan. Tips pertama, letakkan di tempat yang aman atau tempat khusus kotak obat.

Wadah rapat bersama dengan etiket

Setiap obat memiliki aturan konsumsi, penyimpanan, dan komposisi atau dikenal dengan etiket. Meletakkan obat pada wadah rapat bersama dengan etiketnya penting dilakukan. Semakin kedap atau semakin rapat wadahnya, maka potensi rusak lebih kecil. Namun perhatikan juga tips selanjutnya, sebab berkaitan dengan suhu dan sediaan obat.

Hindari terpapar matahari langsung atau simpan di tempat sejuk

Biasanya, obat yang dibeli tanpa resep dokter acap disertai etiket dalam menyimpannya. Pada umumnya, obat-obatan perlu disimpan di tempat yang sejuk atau tidak langsung terpapar matahari.

Jangan simpan di tempat lembab

Tempat kering maupun terlalu lembap akan lebih mudah merusak obat. Obat yang rusak meski belum kadaluarsa bisa mengurangi efektivitasnya ketika dikonsumsi. Oleh karena itu, hindari menyimpan obat berbentuk kapsul di tempat kering, panas, lembab, maupun suhu tidak stabil seperti di mobil atau kendaraan dalam waktu lama.

Obat apa saja yang perlu disimpan dalam lemari pendingin?

Dilansir laman RSU Pelita Husada, Selasa, 28 September, tidak semua obat perlu disimpan dalam lemari pendingin. Hanya obat-obat tertentu seperti sirup serta sediaan obat untuk dimasukkan vagina dan anus.

Perhatikan waktu simpan obat mata

Ada tiga bentuk obat mata, yaitu salep, gel, dan tetes. Pada obat mata salep dan tetes dibedakan menjadi dua, single dose dan multi dose. Single dose umumnya dikemas sekali pakai dan apabila masih sisa hanya bisa digunakan selama 3 hari ke depan.

Untuk multi dose, obat tetes maupun salep hanya bisa disimpan serta dipakai setelah 1 bulan sejak kemasan dibuka. Lebih dari itu, efektivitas obat bisa menurun bahkan rusak karena berbagai faktor.