Demo di DPRD Batam, Pencari Suaka Afghanistan Minta Tolong Segera Dipindahkan ke Amerika, Australia

BATAM - Puluhan pencari suaka asal Afghanistan berunjuk rasa di Kantor DPRD Batam, Kepulauan Riau untuk meminta bantuan segera ditempatkan ke negara ketiga.

"Kami berkumpul ke sini minta bantu Pemerintah Indonesia biar bicara dengan IOM dan UNHCR agar dipindahkan ke negara ketiga," kata pencari suaka Ali Akbar dalam unjuk rasa, Antara, Rabu, 22 September. 

Ia mengatakan telah berulang kali meminta tolong kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan IOM (International Organization for Migration) untuk menyampaikan permintaan segera ditempatkan ke negara ketiga. Namun tidak ada jawabannya.

"Keluarga kami tidak aman. Jadi kami di sini tidak aman juga. Masa depan tidak jelas," kata dia.

Banyak anak-anak mereka yang tidak dapat menempuh pendidikan selama masih berada di Indonesia. Mereka juga juga tidak dapat bekerja mencari nafkah.

"Kami bingung, sampai berapa lama di sini," kata dia.

Dia mengatakan banyak dari mereka yang telah tinggal lebih dari 6-10 tahun di Batam. Mereka berharap segera ditempatkan ke negara ketiga, di antaranya Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru.

Ia menyampaikan selama menunggu di Indonesia, tidak ada yang mempedulikan nasibnya.

Selama ini, para pencari suaka ditempatkan di dua lokasi. Mereka yang masih lajang di Akomodasi Nondetensi Sekupang dan yang sudah berkeluarga di Hotel Kolekta.

"Semua dari negara Afghanistan," kata dia yang telah berada di Indonesia selama hampir delapan tahun.

Anggota DPRD Kota Batam yang menerima kedatangan para pencari suaka, Budi Mardianto mengatakan, sejatinya masalah pengungsi bukan wewenang DPRD.

"Tetapi kita bicara masalah kemanusiaan, karena dampak sosial tak bisa lepas dari Kota Batam," kata dia.

Ia khawatir kondisi para pencari suaka yang memprihatinkan dapat memberikan dampak kepada masyarakat Batam.