Vale, Penambang di Brasil yang Gunakan Truk Otonom Raksasa untuk Angkut Bijih Besi

JAKARTA -  Penambang Brasil Vale SA mengatakan pada Kamis 2 September bahwa pihaknya telah mulai menggunakan truk self-driving untuk pertama kalinya di kompleks Carajas, operasi penambangan bijih besi terbesar negara itu. Negeri samba ini mengakui mereka terus memperluas penggunaan teknologi tanpa pengemudi.

“Vale berharap dapat meningkatkan produktivitas dan keselamatan dengan menggunakan truk untuk mengangkut bijih besi,” kata Pedro Bemfica, eksekutif yang memimpin program teknologi otonom.

Enam kendaraan self-driving penambang di Carajas hampir dua kali lebih tinggi dan lebarnya lebih dari tiga kali lebar truk konvensional. Truk itu mampu menampung 320 ton bijih besi.

Raksasa ini akan beroperasi bersama armadanya yang terdiri dari sekitar 120 kendaraan off road normal di Carajas, yang terletak di negara bagian Para, Amazon utara. Perusahaan berencana menambah empat truk swakemudi pada akhir tahun ini.

Perusahaan memperkirakan bahwa truk, yang beroperasi secara konstan dan pada kecepatan yang lebih tinggi, akan mengurangi konsumsi bahan bakar sekitar 5% dan membantu rencana Vale untuk mengurangi emisi gas rumah kacanya.

Biaya yang terkait dengan keausan juga harus lebih rendah dengan pengeluaran yang lebih sedikit untuk pelumas dan ban.

"Tujuan prinsipnya benar-benar untuk membawa keselamatan," kata Bemfica. "Kami meluncurkan teknologi ini di truk dengan tujuan menghilangkan orang dari risiko bawaan."

Seluruh armada perusahaan yang terdiri dari 13 kendaraan off road di tambang Brucutu di negara bagian Minas Gerais tenggara adalah otonom. Hingga kini belum ada satu kecelakaan pun sejak teknologi itu pertama kali diperkenalkan di sana pada 2016.

Eksekutif mengatakan perusahaan bermaksud untuk menginvestasikan 64 juta dolar dalam memperluas armada truk self-driving menjadi 37 unit di Carajas, meskipun ia tidak memberikan kerangka waktu yang jelas kapan itu akan selesai.

“Vale juga memiliki empat rig pengeboran otonom di Carajas dan berencana untuk menambah tiga lagi pada akhir tahun,” kata Bemfica.

Pada Rabu, 1 September, Virgin Galactic mengatakan sedang merencanakan penerbangan SpaceShipTwo lain dari New Mexico. Mereka menargetkan jadwal penerbangan pada akhir September atau awal Oktober, sambil menunggu pemeriksaan teknis dan cuaca. Penerbangan itu akan membawa tiga awak dari Angkatan Udara Italia dan Dewan Riset Nasional.

Branson termasuk di antara enam karyawan Virgin Galactic yang ambil bagian dalam penerbangan Juli, melonjak lebih dari 50 mil (80 km) di atas gurun New Mexico. Dia telah menggembar-gemborkan misi tersebut sebagai pendahulu dari era baru pariwisata luar angkasa dan mengatakan perusahaan yang dia dirikan pada tahun 2004 siap untuk memulai operasi komersial tahun depan.