KPI Dampingi MS Laporkan Pelecehan Seksual dan Bullying ke Polres Jakarta Pusat
JAKARTA - Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Nuning Rodiyah mendampingi pegawainya, MS yang mengalami tindak pelecehan seksual dan perundungan atau bullying ke Polres Jakarta Pusat. Pelaporan ini, kata dia, dibuat pada Rabu, 1 September kemarin.
"Semalam saya mendampingi (MS, red) di kantor Polres Metro Jakarta Pusat untuk menyampaikan pelaporan berkaitan dengan materi-materi yang ditulis MS di surat terbukanya," kata Nuning saat dihubungi VOI melalui sambungan telepon, Kamis, 2 September.
Pendampingan tersebut, kata dia, dilakukan sebagai pembuktian komitmen lembaganya terhadap apa yang dialami MS.
"Sebagaimana komitmen yang disampaikan KPI secara resmi bahwa KPI dalam hal ini, ataupun kasus ini, kasus MS, akan berkomitmen memberikan pendampingan khususnya terhadap terduga korban," ungkap Nuning.
Selain pendampingan hukum, kata dia, KPI juga akan mendapatkan pendampingan lainnya seperti psikologis hingga jaminan keamanan termasuk jika MS merasa perlu berkoordinasi dengan LPSK.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, MS secara resmi melaporkan pelecehan seksual dan bullying yang dialaminya dan akan ditindaklanjuti Polres Metro Jakarta Pusat.
"Kasus ditangani Polres Jakarta Pusat," ucap Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Kamis, 2 September.
"Baru tadi malam korban didampingi KPI Pusat melaporkan ke Polres Metro Jakarta Pusat," singkat Ramadhan.
Selain itu, Bareskrim Polri turun tangan menyelidiki kasus tersebut. Bahkan, tim penyelidik pun sudah dikerahkan.
"Dittipidum akan turunkan tim untuk menyelidiki," ucap Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian.
Dalam pesan berantai, MS menyebut dirinya menjadi korban pelecehan seksual dan bullying yang dilakukan tujuh rekan kerjanya yang lebih senior.
Salah satu pelecehan seksual yang dialaminya adalah pada 2015 lalu, ketika para pelaku beramai-ramai memegangi kepala, tangan, kaki, menelanjangi, memiting, dan melakukan pelecehan.
"(Mereka, red) melecehkan saya dengan mencorat-coret buah zakar saya memakai spidol," ungkap MS dalam pesan berantai yang dia kirimkan karena merasa sebagai jalan terakhirnya.
"Kejadian itu membuat saya trauma dan kehilangan kestabilan emosi. Kok bisa pelecehan jahat macam begini terjadi di KPI Pusat? Sindikat macam apa pelakunya? Bahkan mereka mendokumentasikan kelamin saya dan membuat saya tak berdaya melawan mereka setelah tragedi itu," imbuhnya.
Akibat pelecehan dan bullying yang diterimanya, mental MS berubah dan ia mengalami stres berat, terhina, dan trauma berat. Bahkan, ia mengaku, kerap berteriak sendiri saat tengah malam.