Keputusan PSSI Lanjutkan Kompetisi Liga 1 Tak Dapat Restu dari 2 Klub Ini
JAKARTA - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengumumkan kompetisi Liga 1 akan dimulai pada Oktober mendatang. Sejumlah klub pun menyikapinya dengan menyusun persiapan jelang bergulirnya lanjutan kompetisi.
Namun, tak semua klub setuju dengan keputusan ini. Ada dua klub yang menolak untuk melanjutkan kompetisi, yakni Persebaya Surabaya dan Barito Putera. Alasannya pandemi COVID-19 yang masih mengancam.
Dalam surat resminya, Persebaya mengaku menghormati keputusan PSSI untuk melanjutkan kompetisi. Namun, situasi pandemi yang belum juga terkendala memaksa manajemen klub berjuluk Bajul Ijo itu mengambil sikat untuk tidak setuju melanjutkan persaingan.
"Mengingat, sampai saat ini, selama 3 (tiga) bulan kompetisi terhenti, PSSI belum memberikan panduan teknis yang jelas dan detail pada klub apabila kompetisi dilanjutkan. Padahal ini sangat diperlukan untuk memberi kepastian kepada semua stakeholder sepak bola," demikian pernyataan sikap Persebaya yang dirilis dalam laman resmi klub.
Baca juga:
Keputusan PSSI ini dinilai justru akan menambah risiko dan beban bagi klub. Terlebih situasi di Surabaya, jumlah pertambahan pasien dan kematian tertinggi di Indonesia. Hal yang sama juga terjadi di kawasan Surabaya Raya (Sidoarjo dan Gresik).
"Dalam situasi ini, sangat berisiko ada aktifitas sepak bola di semua tingkatan," lanjut pernyataan tersebut.
Sikap yang sama diambil Barito Putera. CEO Hasnuryadi Sulaiman mengatakan dalam keterangan resminya, aspek keselamatan dan kesehatan menjadi prioritas utama. Meskipun menolak lanjutkan kompetisi, klub berjuluk Laskar Antasari itu tetap menghormati keputusan PSSI.
"Kami memiliki pertimbangan dan pandangan lain dalam mencintai bangsa ini ketika menghadapi Pandemi COVID-19 yang tengah melanda dunia, termasuk di dalamnya mencintai dunia sepak bola nasional," kata Hasnur.
Hasnur menolak bukan tanpa alasan. Pasalnya, salah satu staf pelatih mereka pernah terjangkit COVID-19. Pengalaman yang tak mengenakkan ini juga jadi faktor kenapa Barito Putera enggan untuk melanjutkan kompetisi di tengah pandemi.
"Kami merasakan betapa sulit dan sakitnya anggota keluarga kami saat harus melawan pandemi ini," tuturnya.
Hasnur menegaskan, prinsip Barito Putera adalah mencegah lebih baik daripada harus mengobati. Itu karena risiko yang ada cukup besar. Manajemen klub pun memilih untuk bersikap hati-hati demi keselamatan semua orang, khususnya pemain dan ofisial tim.