Kabar Buruk, Sebanyak 80 KK Terdampak Banjir Bandang di Desa Rogo Kabupaten Sigi
JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi mencatat sedikitnya 80 kepala keluarga (KK) jadi korban banjir bandang yang menerjang Desa Rogo Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi pada Minggu, 29 Agustus malam.
Sebanyak 80 KK tersebut bermukim di dusun 1 dan dusun 4 yang merupakan dusun yang diterjang banjir bandang.
"Sebanyak 80 unit rumah milik mereka terendam banjir, namun beruntung tidak ada korban jiwa luka-luka atau meninggal akibat banjir bandang tersebut," kata Kepala BPBD Sigi Asrul Repadjori, dilansir Antara, Senin, 30 Agustus dinihari.
Saat ini warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa mengungsi di rumah warga sekitar yang tidak terdampak, rumah sanak keluarga maupun di pengungsian darurat.
"Kebutuhan yang mendesak diperlukan saat ini yaitu air bersih dan alat berat untuk mempercepat proses evakuasi dan pembersihan material yang terbawa banjir bandang," ujarnya.
Baca juga:
- Seorang Pria Menceburkan Diri ke Kali BKT untuk Selamatkan Diri dari Konvoi yang Ia Pikir Geng Motor
- Hati-hati Ya! Prakiraan Cuaca BMKG, Sejumlah Wilayah di Indonesia Hadapi Potensi Hujan Lebat, dan Risiko Banjir
- Danau Tempe Meluap, Belasan Kecamatan di Wajo dan Bone Sulsel Banjir
- Bobby Nasution Didemo Warga Gara-gara Banjir Medan Selayang, Wakil Walkot Ajak Massa Audiensi
Tim evakuasi dari berbagai instansi pemerintah maupun non pemerintah dan lembaga kemanusiaan telah berada di lokasi banjir bandang untuk membantu proses evakuasi dan pembersihan lokasi banjir bandang bersama warga sekitar.
Banjir bandang menerjang dusun 1 dan dusun 4 Desa Rogo sekitar pukul 18.30 WITA.
Kepala Desa Rogo Fuad Hudin mengatakan banjir bandang tersebut terjadi akibat luapan air di salah satu sungai di Desa Rogo setelah diguyur hujan lebat.
"Hujan dengan intensitas lebat menyebabkan air di sungai Desa Rogo meluap mengakibatkan tanggul jebol sehingga terjadi banjir bandang yang membawa material kayu dan bebatuan ke pemukiman penduduk," katanya, Minggu, 29 Agustus.
Hingga dini hari pemukiman penduduk masih terendam material lumpur yang terbawa banjir bandang dan warga masih bergotong royong membersihkan rumah yang terendah lumpur.
"Akibat banjir bandang tersebut, dua jembatan tidak bisa dilalui karena putus. Untungnya banjir bandang ini tidak menyebabkan warga meninggal dunia dan tidak ada warga uang luka-luka," ucapnya.