Longgarkan Aturan, Taliban Janji Beri Kebebasan Berpergian bagi Warga Afghanistan
JAKARTA - Warga Afghanistan yang memiliki dokumen sah akan dapat melakukan perjalanan di masa depan kapan saja mereka mau, kata seorang pejabat senior Taliban pada Jumat, 27 Agustus, dalam pidato yang disiarkan televisi.
Pidato pejabat senior Taliban itu bertujuan untuk memupus kekhawatiran bahwa kelompok itu merencanakan pembatasan keras terhadap kebebasan di Afghanistan.
"Perbatasan Afghanistan akan terbuka dan orang-orang akan dapat melakukan perjalanan kapan saja masuk dan keluar dari Afghanistan," kata Sher Mohammad Abbas Stanikzai, wakil kepala komisi politik Taliban dikutip dari ANTARA, Sabtu, 28 Agustus.
Pesan itu disampaikan Taliban ketika ribuan orang berjuang untuk mendapatkan penerbangan terakhir yang meninggalkan bandara Kabul sebelum batas waktu operasi evakuasi negara-negara Barat berakhir pada pekan depan.
Baca juga:
- Turki Mundur, Taliban Siap Ambil Alih Bandara Kabul dan Minta Bantuan Qatar
- 45 Warga Palangka Raya Tak Pakai Masker Diberi Sanksi dari Teguran Tertulis, Denda dan Kerja Sosial
- Mensos Risma Bawa Kabar Gembira: 24,7 Juta Keluarga akan Terima Program Sembako pada 2022
- Sinopsis 3 Drama China Baru yang Siap Tayang Mulai Akhir Agustus dan September
Sambil menyerukan agar rakyat Afghanistan bersatu membangun kembali negeri, Stanikzai mengatakan orang-orang yang terlatih dan berpendidikan harus kembali bekerja.
"Lapangan (kerja) disiapkan untuk para dokter, insinyur, dan guru yang dibutuhkan Afghanistan dan untuk orang-orang dari setiap profesi, baik sipil atau militer. Semua diundang untuk memulai pekerjaan mereka," katanya.
Pernyataan itu disampaikan setelah ada pernyataan terpisah yang menyerukan agar tenaga kesehatan wanita kembali bekerja. Pesan tersebut menekankan upaya Taliban untuk meyakinkan warga Afghanistan dan masyarakat internasional bahwa kelompok itu tidak berencana menerapkan kembali aturan keras seperti sebelumnya.
Kejadian mengerikan di luar bandara Kabul, ketika seorang pelaku bom bunuh diri menewaskan sedikitnya 92 orang pada Kamis, 26 Agustus, telah memberikan gambaran dramatis tentang ketakutan yang dirasakan banyak orang Afghanistan yang berpendidikan tinggi pada prospek kehidupan di bawah pemerintahan Taliban.
Nilai mata uang Afghanistan anjlok, banyak bank masih tutup, dan harga pangan naik dengan cepat. Keadaan itu membuat kehidupan sehari-hari menjadi jauh lebih sulit bagi banyak warga Afghanistan sejak pemerintah resmi Afghanistan dukungan negara-negara Barat runtuh secara dramatis pada pertengahan Agustus.
Stanikzai menegaskan bahwa Taliban menyambut baik bantuan dari negara-negara yang ingin memainkan peran positif di Afghanistan, walaupun pihaknya tidak akan menerima campur tangan asing dalam urusan internal Afghanistan.