12 Prajuritnya Tewas dalam Serangan Bunuh Diri di Bandara Kabul, Presiden Biden: Kami akan Memburu Anda !
JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden geram dengan ulah kelompok teroris yang diyakini sebagai ISIS-Khorasan (ISIS-K), yang melakukan serangan bom bunuh diri di bandara Kabul pada Kamis waktu setempat.
Presiden Joe Biden berjanji akan memburu para pelaku dua seranga teroris di bandara Kabul, meminta Pentagon untuk menyiapkan rencana guna melakukan serangan balik terhadap kelompok yang bertanggung jawab.
"Kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar," ujar Presiden Biden di Gedung Putih, mengutip Reuters Jumat 27 Agustus.
Presiden Biden mengatakan, evakuasi warga dan tentara Amerika Serikat akan terus dilakukan. Dia tidak memberikan indikasi perubahan dalam target penarikan Selasa depan, sesuai dengan target dari pihak Taliban.
"Saya juga telah memerintahkan komandan saya untuk mengembangkan rencana operasional untuk menyerang aset, kepemimpinan, dan fasilitas ISIS-K. Kami akan merespons dengan kekuatan dan ketepatan pada waktu kami, di tempat yang kami pilih dan saat yang kami pilih," tegas Presiden Biden.
Serangan bom bunuh diri yang diduga dilakukan oleh ISIS-Khorasan (ISIS-K) terjadi di gerbang bandara Kabul, Kamis 26 Agustus, menewaskan puluhan warga sipil dan 12 tentara Amerika Serikat, membuat puluhan ribu warga Afghanistan putus asa untuk melarikan diri ke dalam kekacauan.
Pejabat kesehatan Kabul mengatakan 60 warga sipil tewas. Video yang direkam oleh wartawan Afghanistan menunjukkan puluhan mayat berserakan di sekitar kanal di tepi bandara. Setidaknya dua ledakan mengguncang daerah itu, kata saksi mata.
Baca juga:
- Kutuk Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Taliban: Lingkaran Jahat akan Dihentikan dengan Tegas
- Intelijen Denmark Salah Menilai, Komandan Pasukan di Afghanistan Sudah Melaporkan Potensi Taliban Sejak Juni
- Tega, Mantan Pasukan Elite AS Ini Buka Jasa Evakuasi dari Afghanistan Bertarif Rp93 Jutaan
- Dijatuhi Hukuman Mati, Bos Yakuza Jepang Ancam Hakim: Anda akan Menyesali Ini Seumur Hidup
Serangan ini diyakini sebagai peristiwa yang paling banyak menewaskan tentara Amerika Serikat di Afghanistan dalam satu insiden, sejak 30 personel AS tewas ketika sebuah helikopter ditembak jatuh pada Agustus 2011.
Sebelumnya, Amerika Serikat, Australia dan Inggris telah mengeluarkan peringatan akan bahaya potensi serangan teroris di sekitar bandara Kabul, Ketiga negara mengeluarkan peringatan agar warganya menjauh dari kawasan di sekitar bandara.