Harga Minyak Melemah karena Investor Khawatir Varian Delta COVID-19 Perlambat Pemulihan Permintaan
JAKARTA - Harga minyak turun pada Selasa 17 Agustus karena investor khawatir bahwa penyebaran cepat varian Delta dari COVID-19 akan memperlambat pemulihan permintaan.
Dilansir dari Antara, Rabu 18 Agustus, minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September kehilangan 70 sen menjadi menetap di 66,59 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara, jenis Brent untuk pengiriman Oktober turun 48 sen menjadi ditutup pada 69,03 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
"Kekhawatiran tentang permintaan karena penyebaran global varian Delta terus menghalangi harga yang lebih tinggi," Carsten Fritsch, analis energi Commerzbank Research, mengatakan dalam sebuah catatan pada Selasa, dikutip dari Xinhua.
Baca juga:
- Harga Minyak Melonjak, Lanjutkan Penguatan 2 Hari Berturut-turut
- Irak Menginvasi Kuwait dan Turut Mengancam Kepentingan AS dalam Sejarah Hari Ini, 2 Agustus 1990
- Beralih ke Green Energy, BPPT: Indonesia Mampu Hemat Impor BBM 373 Juta Barel di 2050
- Masih Terdampak COVID-19 Varian Delta, Harga Minyak Ikut Terkoreksi
Investor juga menunggu data resmi stok minyak mentah AS karena Administrasi Informasi Energi (EIA) akan merilis laporan status minyak mingguannya pada Rabu ini.
Analis yang disurvei S&P Global Platts memperkirakan persediaan minyak mentah AS menunjukkan penurunan 3,1 juta barel untuk pekan yang berakhir 13 Agustus 2021.