Ingatkan Pemimpin Harus Mau Blusukan, Megawati: Bukan Sombong, Itu Pengalaman Hidup Saya
JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, mengingatkan kadernya harus mau blusukan dan bersentuhan langsung dengan rakyat jika ingin menjadi pemimpin.
Hal itu, kata Megawati, juga diperintahkan kepada Presiden Joko Widodo yang juga kader PDIP. Bahkan, Megawati mengaku sering mendorong presiden untuk terus melakukan blusukan dan terjun langsung ke lapangan melihat kondisi rakyat.
"Saya bilang ke Pak Jokowi, ayo blusukan, pak. Saya dulu itu blusukan," ujar Megawati pada peringatan HUT Ke-199 Proklamator RI Mohammad Hatta yang digelar oleh Badan Nasional Kebudayaan Pusat (BKNP) PDIP secara virtual melalui akun @bknp pdiperjuangan di YouTube, Kamis, 12 Agustus.
"Bukan menyombongkan diri, tidak. Itu (blusukan, red) sebuah pengalaman hidup. Bahwa luar biasa Indonesia ini," sambung Presiden Ke-5 RI itu.
Menurut Megawati, memimpin Indonesia tidak bisa hanya bermodalkan teori. Tetapi harus memahami lapangan dan kondisi rakyatnya secara detail. Sebab, Indonesia merupakan negara yang besar.
"Pemimpin itu harus pemimpin rakyat. Artinya bertemu dengan rakyat. Supaya rakyat itu tahu hidungmu itu, lho," tegas Megawati.
Bahkan kalau perlu, rakyat harus disalami bagaimana pun kondisinya.
"Saya bilang dengan jari (kepada, red) anak-anak saya, kamu harus salaman. Ini tangan saya, mungkin pernah salaman sama orang lepra, mungkin sama orang gatelen, tetapi itulah tangan rakyat," kata Megawati.
Baca juga:
Putri Proklamator RI sekaligus Presiden pertama RI Soekarno alias Bung Karno itu mengaku, tidak memiliki kepentingan lain menyampaikan betapa pentingnya blusukan dan salaman ke rakyat. Menurutnya, dia hanya menekankan pemimpin Indonesia harus mengerti kehidupan rakyatnya sesuai dengan UUD 1945.
"Kehidupan rakyat sebenarnya itu seperti apa. Mari kita ikuti lagi UUD kita. Banyak perundangan tidak melihat sumber perundang-perundangan itu," ujar Megawati.
Sebagai informasi, acara tersebut dihadiri Sekjen Hasto Kristiyanto, dan putri Bung Hatta Meutia Farida Hatta. Hadir pula, sejumlah Ketua DPP PDIP di antaranya Ahmad Basarah dan Tri Rismaharini, serta jajaran BKNP yang dipimpin ketuanya Aria Bima.
Anggota DPR dari Fraksi PDIP Rano Karno dan Paryono, turut hadir di acara itu, bersama ratusan kader partai dari seluruh Indonesia.