Update COVID-19 per 19 Juni: Kasus Sembuh Cukup Signifikan

JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) memaparkan hasil pemeriksaan spesimen per 19 Juni. Dari 20.717 spesimen yang diperiksa, sebanyak 1.041 orang dinyatakan positif.

"Kita dapatkan konfirmasi positif sebanyak 1.041 orang, sehingga akumulasinya menjadi 43.803 orang," ucap Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Jumat, 19 Juni.

Dengan penambahan spesimen yang diperiksa, jumlah secara nasional pun bertambah menjadi 601.239 spesimen.

Di sisi lain, jumlah kasus positif terbanyak masih terjadi di daerah Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, dan Jawa Timur.

"Sulawesi Selatan melaporkan 207 kasus konfirmasi baru dan 43 waktu subuh, DKI Jakarta 141 kasus baru dan 126 sembuh, Jawa Timur 140 kasus baru dan 103 sembuh, Sumatera Selatan 84 kasus baru dan 31 sembuh, Bali 81 kasus baru dan 13 sembuh," ungkap Yuri.

Selain itu, 19 provinsi juga melaporkan kasus di bawah 10. Bahkan, ada 6 provinsi juga melaporkan tidak ada penambahan kasus.

Kasus sembuh cukup signifikan

Terlepas dari penambahan kasus positif, Yuri mengatakan, kasus sembuh juga banyak ditemukan di sejumlah daerah. Bahkan, jumlahnya lebih banyak dari kasus positif baru.

Daerah tersebut, di antaranya, Nusa Tenggara Barat dengan 14 kasus positif namun kasus sembuh berjumlah 19. Kemudian, Maluku mencatata penambagan 7 kasus baru dan 23 kasus sembuh.

"Gorontalo 6 kasus baru dan 35 sembuh, Sumatera Barat 4 kasus baru dan 11 sembuh. Papua Barat 3 kasus baru dan 8 sembuh, Jogjakarta 1 kasus baru dan 7 sembuh, Bangka Belitung tidak ada penambahan kasus dilaporkan dan 6 kasus sembuh, Kepulauan Riau dilaporkan tidak ada kasus baru dan 5 sembuh," papar Yuri.

Dengan penambahan kasus sembuh di beberapa daerah, jumlah secara nasional per 19 Juni, mencapai 551 orang dengan total keseluruhan diangka 17.349 orang. Sementara, untuk kasus meninggal bertambah 34 orang dengan total keseluruhan mencapai 2.373 orang

Jumlah penambahan kasus positif, sembuh, dan meninggal, merupakan cemrinan jika penyebaran atau penularan COVID-19 masih terjadi. Untuk itu diingatkan agar tetap menjalankan protokol kesehatan.

"435 kabupaten kota telah terdampak di 34 provinsi kita masih melakukan pemantauan di 36.446 orang ODP dan pengawasan 13.211 orang PDP dalam pengawasan," pungkas Yuri.