Bank Maspion, Perusahaan Milik Konglomerat Alim Markus Ini Akan RUPS di Akhir Agustus, Mau Bagi Dividen?
JAKARTA - PT Bank Maspion Indonesia Tbk bakal menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 31 Agustus 2021 di Surabaya. Apa saja agenda dalam RUPS bank milik konglomerat Alim Markus tersebut?
Dalam pengumuman di laman Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa 10 Agustus, ada empat mata acara dalam RUPS bank milik Alim Markus yang dikenal lewat jargon "Cintailah Produk-Produk Indonesia" itu.
Pertama, persetujuan atas laporan tahunan 2020 termasuk di dalamnya laporan keuangan perseroan yang telah diaudit, laporan direksi mengenai kegiatan usaha perseroan serta laporan pengawasan dewan komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020.
Kedua, penetapan penggunaan laba perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020. Ketiga, penetapan gaji atau honorarium serta tunjangan lain kepada anggota direksi dan dewan komisaris perseroan.
Baca juga:
- Laba Bank Maspion Milik Konglomerat Alim Markus Capai Rp15,8 Miliar di Kuartal I 2021
- Bank Maspion Milik Konglomerat Alim Markus Bukukan Laba Rp66,99 Miliar di 2020
- Bank Maspion, Perusahaan Milik Konglomerat Alim Markus Kejar Target Modal Inti Rp3 Triliun
- Bank Maspion Milik Konglomerat Alim Markus Ini Mau Rights Issue Incar Dana Rp3 Triliun
Dan yang keempat, penunjukan akuntan publik terdaftar untuk memeriksa buku-buku perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021.
"Mata acara rapat tersebut merupakan mata acara rutin dan wajib diajukan direksi dalam RUPST perseroan. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar perseroan dan UU No. 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas (UUPT)," tulis manajemen Bank Maspion.
Sebagai informasi, Bank Maspion membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp66,99 miliar periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2020. Berdasarkan laporan keuangan 31 Desember 2020, laba pada periode tersebut tumbuh 12,1 persen secara year on year. Pada 2019, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp59,75 miliar.