Pembangunan 124 Rumah Korban Badai Seroja NTT Terkendala Akses Jalan, Ini Kata Wabub Jerry Manafe
NTT - Pemerintah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) segera menyelesaikan persoalan akses jalan menuju lokasi pembangunan 124 rumah korban badai siklon tropis Seroja di Desa Saukibe, Kecamatan Amfoang Barat Laut agar program bantuan itu bisa segera dikerjakan.
"Kami sudah perintahkan Camat Amfoang Barat Laut dan pejabat Kepala Desa Saukibe untuk segera menyelesaikan izin penggunaan akses jalan masuk ke lokasi relokasi pembangunan rumah bagi warga korban bencana alam Seroja," kata Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe di Kupang, Antara, Senin, 9 Agustus.
Pembangunan 124 rumah korban badai Seroja di Desa Saukibe, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang hingga saat ini belum dilakukan karena terkendala akses jalan ke lokasi karena belum diizinkan warga setempat.
Baca juga:
- Megawati Ingatkan Jokowi Kepala Negara yang Harus Pegang Komando Saat Darurat Bencana
- PDIP: Kritik Puan Bukan untuk Pilpres, yang Kita Lakukan adalah Kerja Kerakyatan
- BMKG Minta Nelayan Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Banyuwangi hingga 7 Meter
- Empat dari 6 Nelayan Bintan Dilepaskan Pemerintah Malaysia
Menurut dia, berlarut-larutnya proses pemberian izin penggunaan jalan masuk tempat relokasi itu, menghambat percepatan pembangunan rumah bagi warga terdampak badai siklon tropis tersebut.
"Persoalan izin akses jalan ke lokasi seharusnya bisa diselesaikan pemerintah desa dan kecamatan sehingga pembangunan rumah bisa dilakukan. Kami sudah ingatkan pemerintah desa untuk secepatnya karena hal itu hanya berkaitan dengan izin penggunaan akses jalan masuk ke lokasi, sehingga kegiatan pembangunan rumah sudah segera dilakukan dalam waktu tersisa dua bulan ini," katanya.
Sementara itu, perwakilan Balai Perumahan Provinsi NTT, I Wayan Avend, mengatakan belum adanya akses jalan masuk ke lokasi itu, berdampak terlambatnya pembangunan rumah yang akan habis kontrak pada Oktober 2021.
"Kami upayakan agar pembangunan rumah ini segera dilakukan setelah izin akses jalan masuk ke lokasi sudah ada, karena masyarakat harus dibantu," kata dia.