Anak-Anak Lebih Rentan Mengalami Dehidrasi, Kenali 5 Alasannya
JAKARTA – Dehidrasi ditandai dengan mulut terasa kering dan haus tak kunjung reda. Tanda-tanda tersebut sebenarnya tidak hanya dialami oleh orang dewasa, bahkan anak-anak tergolong lebih rentan mengalami tubuh kekurangan cairan.
Dilansir Orami, dehidrasi terjadi ketika cairan tubuh yang masuk tidak seimbang dengan yang keluar. Penyebabnya bisa beragam, seperti kurang minum, berkeringat, dan diare. Pada anak-anak, alasan berikut yang menyebabkan mereka rentan mengalami dehidrasi.
1. Sistem imun belum bekerja maksimal
Dari 450 anak yang diteliti oleh University of Sheffield Medical School tahun 2012, kurang terhidrasi. Studi lainnya di Prancis juga tercatat 62,2 persen anak kurang cairan dalam tubuh dan di Amerika sebanyak 64 persen.
Anak mudah sekali mengalami flu dan diare. Ini disebabkan sistem imun yang belum bekerja maksimal. Tetapi sebenarnya bisa diupayakan dengan meningkatkan asupan nutrisi pada anak.
Jika anak mengalami diare, ini yang menyebabkan turunnya cairan tubuh secara signifikan.
2. Anak-anak butuh elektrolit lebih banyak
Kerja metabolisme dan pertambahan permukaan tubuh menurut BMI berkontribusi terhadap pergantian cairan. Maka, ini dibutuhkan hidrasi yang cukup.
Penulis Water: For Health, For Healing, For Life: You’re Not Sick, You’re Thirsty, Dr.F. Batmanghelidj menuliskan bahwa pertumbuhan membutuhkan hidrasi lebih banyak. Sel-sel tubuh yang tumbuh membutuhkan air.
3. Banyak bergerak
Ketika sudah mulai bisa berjalan dan usia lebih dari 2 tahun, anak-anak aktif mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Mereka akan aktif bergerak sehingga mengeluarkan keringat dan butuh minum air mineral lebih banyak.
4. Belum menyadari indikasi dehidrasi
Anak-anak seringkali butuh diingatkan oleh orang tuanya untuk minum cukup. Sebab mereka belum menyadari betul tentang apa itu dehidrasi dan apa yang terjadi pada tubuhnya ketika kurang cairan.
Orang tua juga diharapkan dapat menjelaskan bahwa minum air mineral itu lebih sehat dibanding minum minuman rasa-rasa.
Menurut studi oleh The European Food Safety Authority, anak laki-laki usia 9 – 13 tahun membutuhkan 2,1 liter cairan perhari. Sedangkan anak perempuan memerlukan 1,9 liter setiap harinya.
Baca juga:
5. Anak-anak masih dalam masa pertumbuhan
Untuk menyokong proses pertumbuhan secara optimal, anak-anak membutuhkan hidrasi tercukupi. Menurut Michael Farrel, M.D., kepala staf di Children’s Hospital Medical Center of Cincinnati, frekuensi kencing pada anak-anak lebih sering.
Hal tersebut menandai ginjalnya dalam masa perkembangan sehingga mengeluarkan volume urin lebih banyak dan rentan dehidrasi.
Karena kelima alasan tersebut di atas, orang tua perlu mengingatkan dan memberikan air mineral untuk mencukupi kebutuhan cairan pada tubuh anak-anak. Perlu juga orang tua menjelaskan bahwa minuman manis, soda, teh bisa memperburuk kondisi kurang cairan.