Dinsos DIY Bakal Jamin Pendidikan Anak Yatim Piatu yang Kehilangan Orang Tua karena COVID-19

YOGYAKARTA - Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta bakal menjamin pendidikan anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 melalui Balai Rehabilitasi Sosial dan Pengasuhan Anak (RSPA) DIY.

"Mereka akan disekolahkan, baik untuk SD, SMP, maupun hingga SMA," kata Kepala Dinas Sosial DIY Endang Patmintarsih dikutip Antara, Kamis, 5 Agustus.

Namun anak yatim piatu yang akan ditanggung oleh Dinsos DIY bakal dipastikan terlebih dahulu ada atau tidaknya pengampu dari saudara dekat, termasuk ada atau tidaknya kepemilikan aset.

"Apakah dia punya aset, seperti rumah, atau dia masih punya keluarga bulek kah, bude, atau pakde. Maka itu harus ditanyakan dulu. Jika dia memang sudah sebatang kara, tidak punya apa-apa, dia tidak ada yang mengampu, maka kami punya balai," sambung dia.

Mengenai hal itu, Dinsos DIY telah meminta pemerintah kabupaten/kota segera melakukan pendataan, termasuk melakukan penanganan sementara.

"Sampai saat ini belum ada laporan. Kami kan tidak bisa terus tiba-tiba menangani. Kami harus menyiapkan biaya makan, sekolah, dan semua biaya hidupnya," kata Endang.

Endang menyebutkan Balai Rehabilitasi Sosial dan Pengasuhan Anak (RSPA) DIY memiliki daya tampung 200 anak dan saat ini sudah dihuni sebanyak 170-an anak yatim piatu atau anak telantar.

Selain menanggung biaya pendidikan, menurut dia, melalui balai itu, Dinsos DIY juga bakal menjamin seluruh kebutuhan hidup anak, termasuk menghadirkan orang tua sambung hingga mampu hidup mandiri.

Dari seluruh anak penghuni balai, menurut Endang, belum ada yang menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal dunia akibat terpapar COVID-19.

"Rata-rata mereka karena tidak jelas keberadaan orang tuanya atau orang tuanya tidak harmonis, sehingga agar tidak salah jalan, mereka kami amankan," ujar Endang.

Menurut Endang, Dinsos DIY siap menambah kapasitas balai RSPA, termasuk penambahan SDM mengantisipasi lonjakan jumlah anak yang yatim piatu akibat COVID-19.

"Kan kondisinya memang begini ya, apapun lah nanti akan kami upayakan. Yang jelas kami berbagi peran juga dengan kabupaten," kata dia.