Luhut: Pemerintah Akan Tingkatkan Vaksinasi di Wilayah Kegiatan Ekonomi, 1,25 Juta Suntikan di Agustus
JAKARTA - Pemerintah terus berusaha untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 di Tanah Air dengan berbagai cara. Tak hanya melakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), pemerintah juga akan meningkatkan vaksinasi COVID-19 di wilayah yang menjadi pusat kegiatan ekonomi.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan setelah mendengar pendapat dan masukan dari para ahli dan berdasarkan analisa gabungan para
epidemiolog dari berbagai universitas, maka pengendalian pandemi COVID-19 ke depan di Indonesia akan bertumpu kepada tiga pilar.
Pertama, kata Luhut, pemerintah akan melakukan peningkatan cakupan vaksinasi COVID-19 secara cepat. Tujuannya, untuk mengendalikan pandemi di Tanah Air. Seperti diketahui, tren kasus harian sudah mulai menunjukkan penurunan.
"Terutama pada wilayah-wilayah yang menjadi pusat mobilitas dan kegiatan ekonomi. Saat ini kami sedang meningkatkan jumlah vaksinasi harian mencapai 1.250.000 suntikan di bulan Agustus ini," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 2 Agustus.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan, pemerintah juga sudah menyiapkan 258 juta dosis vaksin siap suntik pada periode Agustus hingga Desember tahun ini. Selain itu, pemerintah juga akan memantau penerapan protokol kesehatan 3M yang massif di seluruh komponen masyarakat.
Baca juga:
- Menko Luhut Sebut Kerugian Negara Akibat Banjir Rob Ditaksir Lebih dari Rp1.000 Triliun
- Kabar Baik dari Luhut: Kasus COVID-19 di DKI-Jateng-Jatim Mulai Turun
- Luhut Minta Masyarakat Kompak Hadapi COVID-19 Varian Delta: Tak Ada Satu Negara pun Berhasil Mengatasinya
- RS Penuh hingga Banyak Warga yang Belum Divaksin Disebut Luhut Jadi Faktor Meningkatnya Angka Kematian akibat COVID-19
"Ketiga adalah kegiatan testing, tracing dan treatment (3T) yang sistematis dan masif. Pemerintah saat ini menargetkan untuk melakukan tracing kepada 10 kontak erat per kejadian kasus positif yang sudah mulai dijalankan oleh TNI dan Polri di lapangan," ujarnya.
Menurut Luhut, jika ketiganya dapat dilakukan, maka penyebaran virus dapat dikontrol sehingga strategi reopening secara bertahap optimis dapat dilakukan.
"Dalam menangani pandemi ini pemerintah tentunya tidak bisa bergerak sendirian tanpa keterlibatan peran serta dan juga kesadaran masyarakat," jelasnya.
Lebih lanjut, Luhut mengakui bahwa masih ada masalah di sektor hulu mengenai kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan yang masih sangat kurang.
"Kedisiplinan ini adalah kunci dari penanganan pandemi COVID-19 delta varian ini. Masyarakat hari ini diharapkan memiliki kesadaran untuk berperan penuh dalam terus menjaga protokol kesehatan agar kita semua dapat segera keluar dari badai pandemi ini," ucapnya.