Menkes Budi Bersyukur Kasus COVID-19 di Indonesia Turun Ketika Negara Lain Kembali Melonjak
JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku bersyukur dengan kondisi penurunan kasus COVID-19 di Indonesia yang sudah berlangsung selama satu minggu terakhir.
Hal ini ia sampaikan usai rapat terbatas bersama sejumlah kementerian dan lembaga, dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
"Pak Presiden menekankan, kita bersyukur kerja keras kita sudah berhasil menurunkan angka konformasi, tekanan di rumah sakit. Tapi jangan lupa kita harus terus waspada," kata Budi dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 2 Agustus.
Budi menerangkan, penurunan kasus di Indonesia terjadi di saat sejumlah negara lain mengalami lonjakan kasus. Sebelumnya Indonesia sempat menjadi episentrum penyebaran COVID-19 seperti India.
"Memang virus ini sulit diduga. penyebarannya yang terjadi di mana-mana, seluruh Indonesia termasuk yang kemarin kena, naik tinggi sesudah India. Tapi, sekarang negara-negara besar lain di dunia pun naiknya tinggi. Banyak negara-negara seperti Amerika sekarang sudah kembali di atas 100.000 (kasus per hari)," tutur Budi.
Baca juga:
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku menyebut kasus aktif COVID-19, positivity rate, kasus harian, dan kesembuhan mengalami perbaikan pada periode PPKM Level 1 sampai 4, setelah sempat meningkat pada PPKM Darurat.
Persentase kasus aktif yang pada hari terakhir PPKM Darurat sebesar 18,65 persen ini telah menurun pada hari terakhir PPKM level 1 sampai 4 menjadi 18,12 persen.
Selain itu, positivity rate juga mengalami penurunan dari sebelumnya 33,42 persen menjadi 31,16 persen.
"Penurunan juga terjadi pada kasus harian tertinggi. pada periode PPKM Darurat kita pernah mencapai kasus harian tertinggi yaitu 56.757. pada periode PPKM Level 1-4 ini, kita mampu menekannya menjadi 49.509 kasus," tutur Wiku.
"Begitu pula dengan jumlah kesembuhan yang terus menunjukkan peningkatan dari sebelum PPKM Darurat yaitu sebesar 11.578, meningkat pada PPKM Darurat menjadi 29.791 dan terus meningkat pada PPKM Level 1 sampai 4 menjadi 37.640 kasus," lanjutnya.