Nadin Amizah Hadapi Badai Pendewasaan dengan Album Debut
JAKARTA - Penyanyi belia, Nadin Amizah melepas album debut bertajuk Selamat Ulang Tahun tepat di hari kelahirannya beberapa waktu lalu.
Album ini berisi 10 lagu yang semua untaian liriknya dirangkai dan ditulis sepenuhnya oleh Nadin ini menampilkan para musisi tamu semisal Tarrarin (Svmmerdose), Dissa Kamajaya (Fuzzy, i), Doly Harahap (ex-Temansebangku), dan Ramadhan Zulqi (Syarikat Idola Remaja).
Sementara itu proses produksinya, dibantu oleh produser Petra Sihombing, Ferry Nurhayat, Ibnu Dian, Dissa Kamajaya, dan Mikha Angelo.
“Nama-nama produser ini sama besar perannya dalam mewujudkan dengan akurat visiku yang kadang rumit untuk diterjemahkan tentang musik-musik yang ada di album ini,” tutur Nadin dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Kamis, 4 Juni. Sehingga pada akhirnya musik di album perdananya ini mampu hadir persis seperti bayangan nada dan gaya musik yang sebelumnya sudah ada di kepala Nadin.
Baca juga:
Album Selamat Ulang Tahun merupakan cara Nadin membekali dirinya menuju usia 20 yang dianggap sebagai batas memasuki kedewasaan. Dengan banyak berkontemplasi mengenai kedewasaan dan juga membuat penghormatan untuk orang-orang terdekat dalam hidupnya.
“Album ini tema besarnya adalah tentang kegelisahan, kebingungan, kesoktahuan, kebodohan dan kebahagian yang campur aduk di masa pendewasaan aku. Meskipun saat ini aku masih belum sepenuhnya dewasa, tapi yang jelas hal-hal yang lalu itu kini bisa aku tengok dengan sedikit air mata namun tetap sambil tertawa," begitu jelasnya.
Nadin memulai kariernya sebagai penyanyi di usia yang terbilang belia pada 17 tahun, dan langsung mendapatkan banyak rekognisi dari industri musik. Jadi tidak heran jika proses pendewasaan ini sangat penting baginya.
Selain itu, album ini juga berisi tentang hubungannya dengan keluarganya yang ia sayangi, serta bagaimana Nadin menanggapi berbagai hal-hal yang telah dilalui. Semuanya dituangkan ke dalam album perdananya yang seluruhnya direkam di kamar tidur (bedroom recording). Proses bedroom recording ini yang kemudian juga membuat album ini terasa begitu intim dan personal.
Badai pendewasaan yang muncul dalam berbagai perasaan seperti rasa takut, ketidakpastian dan upaya untuk mengekspresian rasa kepada orang-orang yang paling dekat dengannya semua dituangkan ke dalam album perdananya ini. Sehingga membuat Selamat Ulang Tahun terdengar sebagai album pendewasaan yang lirih, namun tetap terdengar indah, matang, tenang dan penuh percaya diri. Semua itu hadir dalam balutan musik yang indah melengkapi untaian lirik yang dicurahkan olehnya.
Dalam album perdananya ini faktor lain yang jadi catatan penting bagi Nadin adalah proses penulisan lirik yang sepenuhnya ia tulis. Serta banyak bereksplorasi di area pendalaman dan teknik bernyanyi yang sebelumnya belum pernah ia coba.
“Di album ini bisa dengan bangga aku bilang kalau begitu banyak banget pengembangan cara menulis dan bernyanyi aku dari sebelumnya. Bila sebelumya ada hal-hal yang takut dicoba karena aku masih merasa teknik bernyanyi dan menulis lirik aku masih terbatas akhirnya bisa ditemukan celahnya. Karena kalau tidak dicoba, maka lagu-lagu aku nggak akan berkembang,” kata Nadin.
Yang tidak kalah menarik, album ini dirilis tanpa lagu tunggal (single) perkenalan sama sekali atau wara-wara digital, seperti lazimnya sebuah album yang dirilis di era internet seperti sekarang.