Kasus Positif COVID-19 di Bangka Belitung Hari Ini Bertambah 288 Orang, Total 1.931 Kasus
BABEL - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengatakan, pasien COVID-19 aktif kembali bertambah 288 orang. Total orang yang terpapar dan tengah menjalani isolasi berjumlah 1.931 jiwa.
"Hari ini pasien positif COVID-19 mencapai 1.931 orang atau naik 8,43 persen dibandingkan hari sebelumnya," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel, Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang dikutip dari Antara, Jumat, 9 Juli.
Berdasarkan update pada Kamis, 8 Juli malam kemarin, jumlah pasien wajib isolasi menjalani perawatan 1.931 orang dan tersebar di Kota Pangkalpinang 459 (bertambah 83 orang, Kabupaten Bangka 362 (bertambah 38).
Selanjutnya, jumlah pasien COVID-19 di Bangka Tengah 288 (bertambah 38), Bangka Barat 195 (16 orang), Bangka Selatan 102 (bertambah 16 orang), Belitung 385 (bertambag 75 orang) dan jumlah pasien aktif di Kabupaten Belitung Timur 140 (bertambah 22 orang).
"Dengan penambahan 288 orang yang terkonfirmasi COVID-19 maka hal ini semakin mengafirmasi bahwa penyebaran dan penularan virus Corona belum berakhir, masih terus terjadi di daerah ini," katanya.
Baca juga:
- Kabar Duka dari Babel, Tambahan 9 Pasien COVID-19 Meninggal Total Jadi 354 Orang
- Makin Gawat, Jakarta Kini Punya 324 Zona Merah, Paling Banyak di Jakarta Pusat
- Kasus COVID-19 Melonjak, KPPU: Harga Obat Naik dan Langka, Ivermectin Ada yang Jual Rp505.000
- Tempat Ibadah Ditutup tapi Klub Malam Buka Jadi Sorotan, Ini Penjelasan Walkot Makassar Danny Pomanto
Ia mengatakan, terhitung 1 hingga 8 Juli 2021, kasus positif COVID-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertambah sebanyak 1.709 orang, sembuh bertambah 742 orang, meninggal dunia 33 orang.
"Dalam bulan ini kenaikan kesembuhannya yang tidak terlalu signifikan, bahkan lebih rendah dari kasus baru, ini menunjukkan bahwa perlu segera dilakukan tidak hanya peningkatan tracing dan testing," katanya.
Ia mengimbau dan mengajak pemerintah daerah serta menggarisbawahi bahwa kesadaran dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan 5M adalah cara paling sederhana dan mudah serta murah agar tidak terpapar COVID-19.
"Tidak bisa tidak, penanganan COVID-19 membutuhkan kerja sama, sinergi dan kolaborasi dari semua unsur dan komponen masyarakat. Tanpa itu, upaya dalam mengatasi pandemi ini terutama dalam mengendalikan COVID-19 tidak akan berhasil dan maksimal," ujarnya