Tiga Skenario Bio Farma dalam Penanganan COVID-19
JAKARTA - Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, sesuai dengan slogan #BUMNuntukIndonesia, Bio Farma sebagai BUMN yang bergerak dalam bidang Farmasi, sudah menyiapkan beberapa skenario untuk membantu penanganan COVID-19 ini.
"Inisiatif pembuatan skenario ini, dilakukan sesuai komitmen Bio Farma sebagai Induk Holding BUMN Farmasi, untuk berperan aktif secara luas dalam mewujudkan health security di Indonesia, dan secara khusus sebagai upaya percepatan penanganan Pandemi COVID-19," tuturnya, dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, di Jakarta, Jumat, 22 Mei.
Basyir berujar, skenario tersebut sejalan dengan tugas utama BUMN yang hadir untuk Indonesia agar mampu bertindak sebagai agen perubahan (agent of change) sekaligus agen pembangunan (agent of development).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi Bio Farma, M. Rahman Roestan mengatakan, skenario yang dibuat oleh Bio Farma antara lain, memproduksi kit diagnostik Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang merupakan hasil kerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Tak hanya itu, Roestan berujar, Bio Farma juga membentuk Nusantics yang merupakan hasil kolaborasi dalam nuansa kegotong-royongan dalam Gerakan Indonesia Pasti Bisa.
"Dalam memproduksi RT-PCR ini, Bio Farma memiliki tugas untuk memproduksi dan menguji kit RT-PCR, simultan uji komparasi dengan 10 laboratorium untuk pengujian akurasi dan spesifisitas," ujar Roestan.
Saat ini, kata Roestan, RT PCR yang baru saja diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 20 Mei, sudah mulai didistribusikan ke 31 laboratorium sesuai dengan rekomendasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Berikutnya adalah peran Bio Farma membantu penelitian plasma konvalesen, hasil kerjasama dengan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Plasma konvalesen merupakan terapi yang diberikan kepada pasien COVID-19 yang memasuki masa kritis, dengan memberikan plasma dari pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19.
BACA JUGA:
- https://voi.id/artikel/baca/6194/berbagai-langkah-menteri-bumn-erick-thohir-di-masa-pandemi-covid-19
- https://voi.id/artikel/baca/6202/erick-thohir-akui-perusahaan-bumn-tak-dapat-capai-target-dividen-tahun-ini
- https://voi.id/artikel/baca/6204/ikuti-arahan-erick-thohir-sig-siap-laksanakan-skenario-i-the-new-normal-i
[/see_also
Tugas Bio Farma adalah untuk menerima plasma dari RSPAD untuk diperiksa kadar antibodi atas virus SARS-Cov-2 penyebab COVID-19, sehingga layak untuk diberikan kepada pasien COVID-19.
"Ketiga adalah pembuatan mobile lab dengan standar Bio Safety Lavel 3 (BSL 3), Bio Farma memiliki kompetensi untuk membuat mobile lab ini yang hasilnya akan bermanfaat untuk FK UNPAD atau LABKESDA untuk meningkatkan kapasitas uji untuk masyarakat," jelasnya.
Menurut Roesman, dalam masa pandemi seperti sekarang, Mobile Laboratorium BSL3 berfungsi sebagai fasilitas untuk emergency response sebagai bentuk responsibility Bio Farma dalam menangani Pandemi COVID-19, melalui uji swab test PCR.
Pemeriksaan swab test PCR merupakan pemeriksaan laboratorium golden standard dalam penegakan Diagnosis COVID-19.
Sekadar informasi, kemarin Menteri BUMN RI, Erick Thohir mengunjungi laboratorium Bio Farma untuk melihat kesiapannya dalam menghadapi pandemi virus corona atau COVID-19. Erick ditemani jajaran Kementerian BUMN, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Erick mengatakan, sebagai BUMN yang bergerak di bidang Farmasi, Bio Farma sudah menyiapkan berbagi skenario untuk membantu pemerintah dalam penanganan virus ini. Karena itu, ia meminta, Bio Farma untuk meningkatkan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga lain, untuk memudahkan koordinasi terkait skenario yang sudah Bio Farma jalankan dalam menghadapi pandemi COVID-19.
"Saya meminta Bio Farma untuk terus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan Kementerian/ Lembaga lain, untuk mempermudah koordinasi, dan mempercepat output dari rencana yang sudah disiapkan Bio Farma dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini," kata Erick.