Pengusaha Hotel Sebut Wacana Lockdown Bikin Tamu Khawatir, Okupansi Siap-Siap Nyungsep

JAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Surakarta menyatakan lonjakan angka kasus COVID-19 yang terjadi akhir-akhir di sejumlah daerah tidak terkecuali Solo mengkhawatirkan bagi sektor perhotelan.

"Wacana seperti 'lockdown' (penutupan sementara) makin mengkhawatirkan bagi tamu. Ini memang masa tidak baik bagi perhotelan," kata perwakilan Humas PHRI Surakarta Sistho A Sreshtho di sela program vaksinasi di The Alana Hotel and Conventions Solo, dikutip dari Antara, Selasa 29 Juni.

Menurut General Manager The Alana Hotel and Conventions tersebut, kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak pada menurunannya tingkat okupansi hotel yang sempat membaik pada saat diberlakukannya pelonggaran sejumlah aturan beberapa waktu lalu. Ia mengatakan saat ini rata-rata tingkat okupansi hotel di Soloraya sekitar 30-40 persen.

Oleh karena itu, pihaknya menilai program vaksinasi menjadi salah satu modal utama dalam menghadapi situasi ini. Selain itu, dikatakannya, sektor perhotelan dan pariwisata akan sulit bangkit tanpa adanya dukungan dari mitra kerja terkait, salah satunya pemerintah.

"Dalam hal ini kebijakan pemerintah akan berdampak bagi kami, perhotelan dan pariwisata tidak bisa berjalan sendiri," katanya.

Ia mengatakan selama ini Solo dan sekitarnya merupakan pasar pengumpan, sedangkan kota yang menjadi penyumbang okupansi adalah sejumlah kota besar di antaranya Jakarta dan Surabaya.

"Kota-kota yang menjadi penyumbang okupansi tersebut saat ini juga terdampak COVID-19," katanya.

Sebagai dampaknya, menurut dia banyak calon tamu yang akhirnya menunda perjalanan dengan melakukan pembatalan pemesanan maupun jadwal ulang.

"Hampir semua tamu, baik corporate (perusahaan) maupun family (keluarga). Alasannya, ada pembatasan ketat di kotanya," katanya.

Sementara itu, terkait dengan vaksinasi yang diikuti oleh staf perhotelan, ia berharap bisa meningkatkan rasa percaya diri para tamu sehingga berdampak pada perbaikan kondisi ekonomi khususnya di daerah.

"Kami fokus pada pencegahan COVID-19, selain vaksin untuk sertifikat CHSE juga sudah kami lengkapi," katanya.