Imbas COVID-19, Kebun Binatang di Ukraina Berharap Donasi Warga

JAKARTA - Wabah COVID-19 di Ukraina membuat kebun binatang di Desa Demydiv, Kiev mengalami krisis keuangan. Bagimana tidak, opsi penutupan wilayah atau lockdown yang diambil oleh empunya kebijakan membuat kebun binatang tersebut kehabisan dana dan panik karena tak dapat menutupi tagihan.

Melansir reuters, krisis keuangan tersebut membuat kebun binatang yang sejatinya memiliki 70 orang petugas, hanya mampu mempertahankan 20 orang petugas saja, itupun dengan upah yang minimum.

Atas dasar itu, Petugas Kebun Binatang Mykhailo Pinchuk mengajak warga Ukraina untuk menyumbang demi membantu menjaga eksistensi rumah dari 400 hewan selama pandemi. "Bahkan, ada hewan yang makan lebih dari 100 kilo makanan setiap hari dan kami menghabiskan 500.000 hryvnia (setara Rp275 juta) hanya untuk memberikan mereka makanan tiap bulan,” tegasnya.

Untungnya, sebagai salah satu siasat berhemat, petugas kebun binatang pun mulai menyesuaikan pakan untuk hewan. Misalnya, harimau yang biasanya mengonsumsi daging sapi ataupun babi, mulai diganti dengan daging ayam. Begitu pula dengan monyet yang sudah terbiasa mengonsumsi buah mangga ataupun nanas diganti dengan apel.

Duka Hewan yang Kesepian

Tak hanya perkara makanan, petugas kebun binatang juga dipusingkan dengan hewan yang kesepian. Sebab, hewan yang ada telah terbiasa dengan kehadiran banyak manusia, mulai merasa kesepian karena tak terdengar lagi suara pengunjung. Saking sepinya, petugas sering kali menemukan beberapa orang utan menangis di kandangnya. Untuk itu, sebisa mungkin Pinchuk dan petugas lainnya mendatangi satu persatu kandang hewan untuk sekadar menyapa.

"Bahkan, hewan-hewan tersebut, bergegas mendatangi ketika aku berjalan melewati kandang mereka. Kemudian, mereka bergegas melihat melalui lubang-lubang di pagar untuk mengetahui siapa yang akan datang, dan meminta Anda untuk mendekat dan memberi mereka makanan," ucap Pinchuk.

"Mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi, karena situasinya telah berubah. Berbeda dengan dahulu ketika mereka sudah terbiasa menikmati kebersamaan dengan datangnya orang-orang mengunjungi kebun binatang,” tambahnya.