Elektabilitas Ganjar Pranowo Meroket, Bambang Pacul Sewot, Contohkan Bibit Waluyo di Pilkada Jateng
JAKARTA - Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto mengomentari elektabilitas Ganjar Pranowo yang cukup tinggi sebagai kandidat capres 2024 di sejumlah lembaga survei.
Dia menuturkan, elektabilitas hanya sekedar ukuran seseorang dikenal publik melalui pemberitaan masif.
"Itulah popularitas. Kalau kau suka, keluarlah itu yang namanya elektabilitas. Itu hanyalah hasil wacana udara," ujar Bambang di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 25 Mei.
Baca juga:
- Bambang Pacul Soroti Etika Ganjar Pranowo yang Berambisi Maju Jadi Capres
- Ganjar Pranowo Dituding Ketua PDIP Jateng Bambang Pacul Ambisius Capres, Survei Memang Menunjukkan Dia Unggul
- PDIP Jateng Tak Undang Ganjar Pranowo saat Pengarahan Puan Maharani, Ada Apa?
- Hamil dengan Pacar di Sukabumi, Asisten Rumah Tangga Buang Jasad Bayi ke Sungai
Menurut pria yang akrab dipanggil Bambang Pacul itu, elektabilitas tinggi tidak menjamin seseorang menang dalam kontestasi politik.
Contohnya, kemenangan Ganjar di Pilgub Jateng pada 2013. Dimana kata dia, beberapa bulan jelang pencoblosan, elektabilitas Ganjar cukup rendah.
"Kalau enggak salah, itu elektoralnya Pak Ganjar baru tiga persen," ungkapnya.
Justru, sambung Ketua DPD PDIP Jawa Tengah itu, beberapa bulan sebelum pemilu, elektabilitas Bibit Waluyo sebagai pesaing Ganjar sangat tinggi.
Akan tetapi, menurutnya, kala itu PDIP solid bekerja mendukung kemenangan Ganjar yang menerjunkan Puan Maharani untuk berkampanye.
Hasilnya, kaya Bambang, Bibit Waluyo kalah saat penghitungan suara. Sementara Ganjar yang hasil survei semula rendah bisa memenangkan kontestasi dan menjadi Gubernur Jateng periode 2013-2018.
"Jadi, kalau bicara elektabilitas, mohon maaf, ini belum ada paparannya," tukas Bambang Pacul.