Penduduk Usia Kerja Terdampak Pandemi Menurun di Riau, Apa yang Terjadi di Sana?

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat penduduk usia kerja terdampak COVID-19 pada Februari 2021 di Riau turun 39.48 persen. Apa yang terjadi?

Jika dikonversi, persentase itu sama dengan jumlah 205,65 ribu, dari pendataan sebelumnya pada Agustus yang tercatat 315.280 ribu. Kepala BPS Riau Misfaruddin menjelaskan penyebabnya, yaitu pemulihan ekonomi yang berangsur terjadi.

"Ini terjadi antara lain lebih akibat mulai berangsur pulihnya kegiatan ekonomi di daerah ini pada 2021 dengan komposisi yang berbeda-beda," Misfaruddin.

Menurut dia, komposisi penduduk usia kerja terdampak COVID-19 terdiri atas 27,13 ribu orang pengangguran karena COVID-19, 9,98 ribu orang Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19, dan 9,66 ribu orang sementara tidak bekerja karena COVID-19.

Selain itu, tercatat sebanyak 268,51 ribu orang bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19.

"Keempat komponen tersebut mengalami penurunan dibandingkan Agustus 2020. Penurunan terbesar terdapat pada komponen penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 sebanyak 177,80 ribu orang," katanya.

Pada Februari 2020, penduduk usia kerja di Provinsi Riau terdampak COVID-19 terdiri atas 154,23 ribu orang laki-laki dan 161,04 ribu orang perempuan.

Kontribusi perempuan terdampak COVID-19 lebih besar dibandingkan laki-laki terutama pada komponen BAK karena COVID-19 yang seluruhnya adalah perempuan.

"Kontribusi komponen BAK karena COVID-19 mengalami peningkatan dibandingkan Agustus 2020 yang sebelumnya sebesar 83,32 persen," katanya.

Ia menambahkan, berdasarkan daerah tempat tinggal, penduduk usia kerja terdampak COVID-19 di Provinsi Riau pada Februari 2021 terdiri atas 183,81 ribu orang penduduk perkotaan dan 131,46 ribu orang penduduk pedesaan.

Pada setiap komponen, kontribusi penduduk perkotaan terdampak COVID-19 lebih banyak dari penduduk perdesaan. Pada komponen pengangguran karena COVID-19, kontribusi penduduk perkotaan terdampak COVID-19 mencapai 73,61 persen atau lebih dari tiga kali lipat dibanding penduduk perdesaan.