Kabar Baik dari Bogor, Tak Ada Varian Baru dan Kasus Positif COVID-19 Melandai
JAKARTA - Bupati Bogor Ade Yasin mengungkapkan secara keseluruhan Kabupaten Bogor berada di zona oranye. Sedangkan kasus konfirmasi positif COVID-19 cukup melandai.
Di bulan Ramadan lalu, angka positif masih sekitar 90 persen, namun sekarang sudah mencapai 57 persen atau dibawah 60 persen. Ini menurutnya, adalah hasil yang cukup signifikan terkait penyekatan, PPKM Mikro sampai tingkat RT/RW.
Serta ada laporan masyarakat yang terus masuk sehingga dalam waktu singkat Pemkab Bogor bisa mentracking dan bekerjasama dengan 101 Puskesmas yang juga harus cepat respon turun ke rumah-rumah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Mereka sudah paham isolasi mandiri tapi kesulitannya memang ketika ada orang yang OTG (orang tanpa gejala, red) tidak melapor. Tapi kami imbau apapun gejalanya segera melapor ke RS terdekat," ujar Ade dalam diskusi Polemik Trijaya bertajuk Varian Baru COVID-19 secara daring, Sabtu, 22 Mei.
Kemudian, lanjut Ade, sejak H-7 lebaran lalu Pemkab Bogor sudah melakukan antisipasi dan sejak larangan mudik diberlakukan pemerintah langsung dilakukan penyekatan.
"Memang yang menyulitkan saat wisata dibuka sehingga tidak mungkin kita tanya dulu mau mudik atau wisata. Awal memang kita tanya, jika mau mudik kita minta putar balik, kalau wisata kita tanya apakah sudah ada pesan melalui online. Tetapi, saat situasi tidak terkendali kami tidak lagi memilah akhirnya diluar plat F kita putar balik langsung. Karena kalau kita periksa satu-satu macetnya sampai Jakarta. Tapi saya perintahkan petugas dilapangan untuk melakukan diskresi," jelas Ade.
Setelah lebaran, kata Ade, bukan lagi melakukan penyekatan tapi random sampling untuk pemudik. "Jadi kita lakukan pemeriksaan, yang pulang kami periksa acak apakah terkena covid atau tidak dengan antigen," ungkapnya.
Apabila merujuk pada angka, penurunan kasus di Kabupaten Bogor cukup signifikan. Sebab, mayoritas penduduk bukan perantauan sehingga tidak terlalu besar jumlah pemudiknya.
"Justru bekerja nya banyak di Jakarta jadi naik kereta paling banyak. Jadi kami himbau kepada mereka ketika bekerja untuk melakukan swab atau dikantornya termasuk industri diimbau swab antigen," katanya.
Untuk anggaran, Ade Yasin mengaku di Kabupaten Bogor relatif aman bahkan disediakan untuk para tenaga kesehatan agar melakukan vaksinasi yang membutuhkan 1,2 juta vaksin.
Baca juga:
- Kabar Tidak Baik dari Sumut, Jumlah Pasien COVID-19 31.008 Orang, Meninggal 1.013 Orang
- Kabar Baik datang dari Sulawesi Utara, Angka Kesembuhan COVID-19 Mencapai 94,07 Persen
- Anies Temui Ketum PAN Dianggap Pendekatan Pilpres 2024, Tapi Dinilai Rugi Bila Hanya Merapat ke Parpol Islam
- Mungkinkah Prabowo Disandingkan dengan Puan di Pilpres 2024?
Sementara, menyoal kasus dari varian baru mutasi COVID-19, Ade mengungkapkan wilayahnya masih aman terkendali.
Ade memaparkan, dalam upaya antisipasi Satgas kabupaten tidak bisa mengawasi semua wilayah apabila Pemkab Bogor tidak memiliki kaki-kaki dibawah.
"Artinya kita perintahkan satgas kecamatan untuk mengawasi dan melihat sejauh mana perkembangan covid naik atau turun, lalu camat tugaskan kepala desa, kepala desa tugaskan RT/RW untuk mengawal PPKM mikro jadi kemungkinannya kecil karena laporannya juga harus cepat kita juga memonitor yang dibawah. Juga ada grup wa setiap camat harus laporkan perkembangan diwilayah masing-masing," paparnya.
Untuk kecamatan paling rawan COVID-19, adalah yang bersebelahan dengan DKI dan Bekasi yaitu Cibinong, Gunung Puteri, Cileungsi. "Itu setiap hari pasti ada kasus," kata Ade.
Aman dari Paparan Mutasi Baru
Terkait dengan adanya kasus baru dari varian mutasi B1617 yang telah masuk Indonesia, Bupati Ade menghimbau pada pengusaha terutama perusahaan besar untuk melakukan vaksinasi gotong royong. Sebab, program yang dilakukan pemerintah hanya untuk masyarakat yang berhubungan dengan pelayanan.
"Perkembangan vaksin sudah lumayan di perusahaan swasta sudah 9,06 persen gotong royong. Artinya mereka sadar kesehatan pekerjanya penting," ungkap dia.
"Sementara nakes 95,44 persen hampir 100 persen divaksin. Kita masih dorong untuk lansia baru 6 persen. Banyak yang takut dan gak mau," sambungnya.
Sementara pekerja asing, Ade mengungkap sebagian besar sudah pulang ke negara masing-masing bahkan sebelum covid merebak dan tidak ada yang kembali.
"Barangkali dari Korea itu kita pantau terus," jelasnya.
Meski Kabupaten Bogor masih terbilang aman paparan mutasi baru, Bupati tetap menghimbau masyarakat selalu waspada dengan adanya virus varian asal India yang sudah menjangkiti warga Jakarta. Terlebih banyak warga Bogor yang bekerja di Ibu Kota.
"Kalau karena desa jangkauannya jauh dari kota jadi cukup tenang untuk varian baru. Tapi kami khawatir menular dari sarana publik melalui kereta," katanya.
"Dari Bojong Gede saja sudah banyak yang naik kereta. Kami minta kesadaran untuk menerapkan prokes menggunakan masker. Kita himbau juga lakukan vaksinasi," kata Ade Yasin menandaskan.